1,7 Juta Peluang Kerja Hijau Menanti di Tahun 2030
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, memiliki potensi luar biasa dalam mengembangkan sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemerintah menargetkan transisi energi secara bertahap demi mewujudkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Tahun 2030 menjadi salah satu tonggak penting, di mana proyeksi kapasitas dan kontribusi EBT diperkirakan mengalami lonjakan signifikan.
Selain manfaat lingkungan, transisi ini juga berpotensi menciptakan jutaan lapangan kerja hijau. Berdasarkan metode perhitungan dari Greenpeace, berikut adalah proyeksi potensi pertumbuhan lapangan kerja dari masing-masing sub-sektor EBT di Indonesia hingga tahun 2030:
1. Geothermal (Panas Bumi)
Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia. Pengembangan panas bumi tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga membuka lapangan kerja di bidang eksplorasi, konstruksi pembangkit, hingga operasi dan pemeliharaan.
2. Hidropower (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Dengan topografi yang kaya akan sungai dan wilayah pegunungan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan tenaga air. Proyek-proyek hidropower skala besar dan mikrohidro dapat meningkatkan akses listrik di daerah terpencil sekaligus menyerap tenaga kerja lokal.
3. Bioenergi
Sumber daya biomassa dari pertanian, perkebunan, dan limbah organik menjadikan bioenergi solusi energi berkelanjutan yang inklusif. Sektor ini juga mendukung perekonomian pedesaan melalui pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan bakar.
4. Energi Surya
Energi surya adalah salah satu sumber EBT dengan pertumbuhan tercepat karena teknologinya yang kian terjangkau dan mudah diimplementasikan. Pemasangan panel surya di atap rumah, gedung industri, daerah terpencil hingga fasilitas publik akan menjadi ladang pekerjaan untuk lebih banyak orang.
5. Energi Bayu (Angin)
Wilayah pesisir dan dataran tinggi di Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin. Pengembangan energi bayu membutuhkan keahlian teknis dan akan mendorong pertumbuhan tenaga kerja di sektor teknik dan pemeliharaan.
6. Energi Baru dan Terbarukan Lainnya
Termasuk dalam kategori ini adalah energi dari gelombang laut, pasang surut, dan teknologi inovatif lainnya. Meskipun masih dalam tahap awal, potensi sektor ini tidak boleh diabaikan sebagai bagian dari portofolio energi masa depan Indonesia.
Dengan total tambahan kapasitas sebesar 69.652 MW dari seluruh jenis EBT, Indonesia memiliki potensi menciptakan sekitar 1.721.435 lapangan kerja hijau pada tahun 2030. Angka ini mencerminkan peluang besar untuk menggabungkan agenda pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan secara bersamaan.
Transisi menuju energi bersih bukan hanya kebutuhan ekologis, tetapi juga menjadi peluang strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil perlu berkolaborasi untuk memastikan kesiapan tenaga kerja melalui pelatihan vokasi, peningkatan kapasitas SDM, serta penyelarasan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri EBT.
Tahun 2030 bukan sekadar target, tetapi titik awal masa depan Indonesia yang bersih, hijau, dan penuh peluang.