Mengenal Hidrogen Hijau dan Potensi Besar Indonesia
Dalam upaya global mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emissions, hidrogen hijau atau green hydrogen kini menjadi fokus utama dalam transisi energi bersih dunia. Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia berada pada posisi yang sangat strategis untuk mengambil peran penting dalam rantai pasok energi bersih masa depan.
Hidrogen hijau digadang-gadang sebagai kunci dalam mewujudkan bauran energi rendah karbon, karena dapat digunakan lintas sektor dari transportasi, industri berat, hingga pembangkitan listrik tanpa menghasilkan emisi karbon dioksida. Dalam konteks ini, Indonesia bukan hanya memiliki potensi sebagai pengguna, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir hydrogen hijau di kawasan Asia dan dunia.
Sebenarnya, apa yang membuat hidrogen hijau begitu diminati? Mari kita simak rangkuman mengenai Hidrogen Hijau!
Apa Itu Hidrogen Hijau?
Hidrogen hijau adalah hidrogen yang diproduksi melalui proses elektrolisis air, yaitu pemisahan molekul air (H₂O) menjadi hidrogen (H₂) dan oksigen (O₂) menggunakan listrik dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau air.
Melalui proses menyetrum air ini, hidrogen menjadi pembawa energi yang efektif dengan kepadatan energi yang tinggi. Sebagai ilustrasi, kendaraan berbahan bakar hidrogen hanya membutuhkan waktu 3-5 menit untuk proses isi ulang hingga penuh. Ini jauh lebih cepat dari isi ulang daya baterai pada kendaraan listrik yang memakan waktu hingga 10 jam untuk home charging.
Istilah hidrogen hijau baru digunakan digunakan belakangan untuk membedakan hidrogen lainnya yang berasal dari gas alam atau batu bara (hidrogen kelabu). Sementara ada hidrogen biru apabila emisi dari hidrogen kelabu diinjeksi kembali ke dalam tanah. Ada pula hidrogen yang diproduksi dengan bantuan energi nuklir (hidrogen pink).
Dari hal tersebut bisa dikatakan bahwa hidrogen hijau dianggap sebagai satu-satunya bentuk hidrogen bebas karbon.
Manfaat dan Keunggulan Hydrogen Hijau
Hydrogen hijau memiliki berbagai manfaat strategis meliputi:
✅ Zero-Carbon Energy Carrier, Hidrogen hijau dihasilkan dari energi terbarukan dapat disimpan sebagai energi bebas karbon.
✅ Long Term Storage Solution, Tangki hidrogen memiliki kapasitas lebih besar dan lebih mudah ditingkatkan kapasitasnya dibanding baterai, serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik saat diperlukan
✅ Alternative to Diesel Backup Power, Lebih ramah lingkungan dan cocok untuk daerah terpencil dan sebagai cadangan listrik
✅ Promising Market Potential, Berdasarkan data yang dikutip dari plnp_upkendari pasar hydrogen hijau globall bisa mencapai USD 90 Miliar pada 2030.
Potensi Besar Hydrogen Hijau di Indonesia
Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk memproduksi hidrogen hijau dalam skala besar. Dengan kekayaan energi terbarukan yang tersebar di berbagai wilayah, dikutip dari katadata.co.id potensi teknis kapasitas terpasang energi untuk produksi hidrogen hijau di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 38 GW, dengan rincian sebagai berikut:
1.Pulau Sumatera: 6 GW
2. Pulau Jawa: 4 GW
3. Pulau Kalimantan: 7 GW
4. Pulau Sulawesi: 3 GW
5. Pulau Maluku & Papua: 16 GW
6. Pulau Nusa Tenggara: 2 GW
Tak hanya itu, menurut proyeksi energi nasional, permintaan hydrogen di Indonesia diperkirakan melonjak signifikan setelah tahun 2030, dengan estimasi mencapai 2 hingga 5 juta ton per tahun pada 2040. Angka ini menunjukkan kebutuhan strategis untuk mulai membangun fondasi ekosistem hydrogen hijau sejak dini, mulai dari infrastruktur, teknologi, regulasi hingga kemitraan industri.
Hidrogen hijau berperan penting dalam strategi dekarbonisasi sektor-sektor utama, terutama sektor industri dan transportasi berat. Bagi Indonesia, pemanfaatan hidrogen hijau bukan hanya mendukung transisi energi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru berbasis teknologi hijau, meningkatkan daya saing global, dan menciptakan lapangan kerja berbasis energi bersih.
Hidrogen hijau bukan hanya teknologi energi, melainkan langkah konkret menuju masa depan Indonesia yang bersih, mandiri, dan berkelanjutan. Dengan sinergi pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam peta energi hijau dunia.
Sumber data dan informasi : katadata.co.id, plnnp_upkendari