(022) 42830750 [email protected]
Media Sosial :
Perkuat Komitmen Berkelanjutan : SEI dan SNE Teken MoU Kolaborasi ESG

Perkuat Komitmen Berkelanjutan : SEI dan SNE Teken MoU Kolaborasi ESG

Bandung (05/06/2025) – Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PT Surya Energi Indotama (SEI) menjalin kerja sama strategis dengan PT Satria Nusa Enjinering (SNE) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di kantor SEI.

Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam membangun sinergi antar perusahaan nasional yang memiliki visi sejalan terhadap keberlanjutan dan tata kelola yang bertanggung jawab. Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI, Khanestyo, beserta jajaran manajemen. Juga Direktur Utama SNE, Feli Zulhendri, beserta jajaran.

Acara diawali dengan sesi sharing di program SEI Morning Session dari Feli Zulhendri yang mengangkat tema “Water Sustainability for Better Indonesia”. Dalam presentasinya, Feli memaparkan pentingnya pengelolaan air limbah sebagai bagian integral dari solusi keberlanjutan, serta memperkenalkan pendekatan inovatif yang dapat mengubah air limbah menjadi sumber air bersih yang aman dan bermanfaat. Pemaparan ini mendapat perhatian tinggi dari para peserta dan memantik diskusi yang hangat dalam sesi tanya jawab.

Momentum kolaboratif ini kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman, yang menjadi simbol resmi dimulainya kerja sama antara SEI dan SNE dalam mengembangkan inisiatif-inisiatif ESG yang berdampak nyata, baik dalam lingkup industri maupun masyarakat luas.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI, Khanestyo, menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, khususnya dalam pengembangan solusi hijau dan praktik bisnis berkelanjutan. “Kami percaya bahwa sinergi ini akan memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

Dengan semangat kolaboratif dan visi keberlanjutan yang kuat, SEI dan SNE optimis kerja sama ini akan menjadi fondasi penting dalam menciptakan inovasi-inovasi hijau yang relevan dan berdaya guna untuk masa depan Indonesia.**

ESG : Langkah Nyata SEI Terhadap Keberlanjutan Lingkungan

ESG : Langkah Nyata SEI Terhadap Keberlanjutan Lingkungan

Apa itu ESG?

Environmental, Social, and Governance (ESG) adalah suatu konsep yang mengacu pada tiga faktor utama yang digunakan untuk mengukur dampak keberlanjutan suatu perusahaan. Faktor-faktor ini berhubungan dengan bagaimana perusahaan beroperasi dalam kaitannya dengan lingkungan (Environmental), sosial (Social), dan tata kelola perusahaan (Governance). ESG menjadi semakin penting dalam dunia bisnis karena menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat, serta komitmen dalam menjalankan tata kelola yang baik.

  1. Environmental (Lingkungan): Berfokus pada dampak perusahaan terhadap alam, seperti pengelolaan limbah, efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan penggunaan sumber daya alam secara bertanggung jawab.
  2. Social (Sosial): Berhubungan dengan tanggung jawab perusahaan terhadap kesejahteraan sosial, termasuk hubungan dengan karyawan, kontribusi terhadap komunitas lokal, dan kepedulian terhadap hak asasi manusia.
  3. Governance (Tata Kelola): Menyangkut aspek transparansi, akuntabilitas, dan praktik bisnis yang baik dalam pengelolaan perusahaan, termasuk dalam hal pengambilan keputusan dan integritas.

Manfaat Penerapan ESG

Penerapan prinsip ESG memberikan banyak manfaat baik untuk perusahaan maupun untuk masyarakat dan lingkungan sekitar, antara lain:

  1. Keberlanjutan dan Dampak Positif: Perusahaan yang menerapkan ESG cenderung memiliki dampak positif yang lebih besar terhadap lingkungan dan masyarakat. Ini memastikan keberlanjutan jangka panjang dan mendukung upaya perlindungan lingkungan serta peningkatan kesejahteraan sosial.
  2. Peningkatan Reputasi: Perusahaan yang berkomitmen pada ESG seringkali dipandang lebih positif oleh masyarakat, investor, dan pelanggan. Ini meningkatkan citra perusahaan di mata publik, yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan menarik investor yang lebih sadar lingkungan.
  3. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik: Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ESG, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi risiko lebih awal, seperti risiko lingkungan atau sosial, yang dapat memengaruhi kinerja jangka panjang.
  4. Akses ke Pembiayaan dan Investasi: Perusahaan yang mematuhi prinsip ESG sering kali lebih mudah mendapatkan akses ke pembiayaan atau investasi dari lembaga yang berfokus pada keberlanjutan.

Langkah Nyata SEI Terhadap Keberlanjutan Lingkungan

Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada prinsip ESG, PT Surya Energi Indotama (SEI) tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga memberikan perhatian besar terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Salah satu bentuk nyata dari komitmen SEI terhadap keberlanjutan adalah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bernama “Kebun Pangan Jupiter Rahayu”. Program ini tidak hanya mengelola potensi alam tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam penerapan prinsip ESG. Diantaranya :

1. Pengelolaan Limbah Dapur sebagai Pupuk Alami (Loseda)

Salah satu penerapan prinsip lingkungan yang dilakukan adalah pengelolaan limbah dapur. Limbah dapur yang biasanya menjadi sampah yang sulit terurai, kini diolah dengan metode yang inovatif menjadi pupuk alami, program ini bernama Lodong Sesa Dapur (Loseda). Proses ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah tetapi juga memberikan manfaat bagi tanah dan tanaman yang ada di kebun pangan Jupiter Rahayu dan di lingkungan Masyarakat sekitar. Dengan demikian, secara tidak langsung SEI berkontribusi pada pengurangan limbah dan penerapan pertanian berkelanjutan.

2. Pengelolaan Kompos untuk Meningkatkan Kualitas Tanah

Selain mengelola limbah dapur, di Kebun Pangan Jupiter Rahayu juga menerapkan pengelolaan bak kompos untuk mendaur ulang sisa-sisa organik yang ada di kebun. Kompos yang dihasilkan digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah di kebun, yang pada gilirannya meningkatkan hasil pertanian secara alami tanpa bergantung pada bahan kimia sintetis. Hal ini sangat mendukung keberlanjutan pertanian yang ramah lingkungan.

3. Penerapan Panel Surya untuk Energi Terbarukan

Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, SEI juga menerapkan panel surya di atas saung yang ada di kebun pangan Jupiter Rahayu. Penggunaan panel surya memungkinkan SEI untuk memanfaatkan energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan. Selain mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, hal ini juga memberikan contoh nyata kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan.

4. Revitalisasi Lahan Non-Produksi Menjadi Produktif

Salah satu tantangan besar dalam pengelolaan lahan adalah bagaimana mengelola lahan yang tidak produktif agar dapat memberikan manfaat. SEI telah melakukan revitalisasi lahan non-produktif di sekitar kebun pangan Jupiter Rahayu dan mengubahnya menjadi lahan yang produktif dengan berbagai jenis tanaman pangan. Dengan cara ini, SEI tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan sekitar tetapi juga membantu meningkatkan ketahanan pangan lokal.

Komitmen SEI terhadap prinsip ESG mencerminkan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Melalui program CSR seperti Kebun Pangan Jupiter Rahayu, SEI telah menunjukkan bagaimana prinsip ESG dapat diterapkan secara nyata, dengan fokus pada pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana perusahaan, masyarakat, dan lingkungan dapat berkembang bersama.

Bersama SEI mari beralih menuju energi terbarukan!

PT Surya Energi Indotama Kontak Kami:
Surya Energi Indotama

PT Surya Energi Indotama

PT Surya Energi Indotama (SEI) berdiri pada tanggal 6 Desember 2007 dan diambil alih sebagai anak perusahaan dari PT Len Industri (Persero) pada 14 Januari 2009.