Tidak Hanya Produksi Cokelat, Kini Ceres Berkomitmen Mengurangi Emisi Karbon Untuk Lingkungan
Dalam upaya mendukung transisi energi bersih dan meningkatkan efisiensi operasional, PT Perusahaan Industri Ceres (PT Ceres) telah mengadopsi sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap on-grid berkapasitas 2,1 MWp.
Perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan berbahan dasar coklat ini, memasang PLTS di atas gedung-gedung perusahaan. PT Ceres juga dikenal sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industri FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) di Indonesia. Langkah ini menegaskan bahwa penggunaan energi terbarukan di Indonesia bukan lagi sekadar alternatif, melainkan kebutuhan yang mendesak.
Proyek pemasangan PLTS di lingkungan PT Ceres merupakan hasil kerja sama erat antara PT Ceres sebagai pemilik gedung dan pengguna energi, Total Energies sebagai Developer, serta SEI sebagai EPC. PLTS ini memiliki kapasitas 2,1 MWp, dengan 17 inverter berkapasitas masing-masing 100 kW, sehingga total kapasitas AC mencapai 1,7 MW dan kapasitas DC modul mencapai 2,1 MW. Sistem ini mampu menyuplai listrik yang cukup untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi di gedung produksi cokelat PT Ceres.
Selain itu, penggunaan sistem pemantauan canggih memungkinkan pemantauan kinerja PLTS secara real-time. PLTS ini juga dilengkapi dengan Uninterruptible Power Supply (UPS) yang dapat menyediakan daya cadangan dengan durasi hingga dua jam saat terjadi pemadaman listrik, memastikan tetap berlangsungnya pemantauan sistem.
Pemasangan PLTS di PT Ceres tidak hanya berhasil menekan biaya kebutuhan energi listrik, tetapi juga berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan kedepannya. Kolaborasi strategis ini menjadi wujud nyata dari komitmen bersama dalam beralih ke energi bersih dan efisien.
Dalam proses implementasinya, tantangan tentu tak terhindarkan, terutama dalam menjaga standar kualitas instalasi yang sesuai dengan harapan. Perbedaan ekspektasi terhadap kualitas pekerjaan subkontraktor menjadi salah satu hambatan yang dihadapi. Namun tentunya, semua dapat teratasi sebagaimana penuturan dari Project Engineer SEI dalam proyek ini, Rurizwan Syahru Wibisana.
"Untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, diperlukan komunikasi yang jelas, pengawasan yang ketat, serta evaluasi rutin. Harapannya, Ceres dapat segera merasakan efisiensi yang lebih optimal dari penggunaan PLTS dalam pencapaian target mereka," tutur Rurizwan yang juga berharap penggunaan sistem PLTS semakin optimal di PT Ceres kedepannya.
Meskipun berhadapan dengan berbagai tantangan pada proses instalasi PLTS-nya, Rurizwan beserta rekan dari SEI berhasil menyelesaikan instalasi sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh dan mendorong pertumbuhan industri energi surya di Indonesia. Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk, SEI terus berupaya berkontribusi dalam pencapaian target energi bersih nasional.**