Bulan: Mei 2025
Digitalisasi Berbuah Manis, SEI Raih Website Korporasi Terbaik pada ajang SPS Awards 2025
Jakarta (23/05/2025) – PT Surya Energi Indotama kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih penghargaan bergengsi dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) dalam ajang Indonesia Digital Media Award (IDMA) 2025 yang digelar di Hall Dewan Pers, Jakarta. Penghargaan tersebut diberikan untuk kategori Website Korporasi Terbaik, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen perusahaan dalam menghadirkan platform digital yang informatif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan publik.
Website SEI dinilai mampu menyajikan informasi yang relevan dan mudah diakses, sekaligus mencerminkan semangat perusahaan dalam mengikuti perkembangan teknologi digital di era industri saat ini.
Ketua Umum SPS, Januar P. Ruswita, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh penghargaan yang diberikan malam ini telah melalui proses panjang dan selektif. “Penghargaan ini melalui beberapa tahap penting, dimulai dari pengumpulan sebanyak 570 entri, proses penjurian yang dilakukan oleh para profesional di bidangnya, hingga akhirnya dipilih pemenang yang layak mendapatkan apresiasi,” ujarnya. Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam ajang ini.
Mengusung tema "Pers Indonesia, Pilar Informasi Terpercaya", SPS Award 2025 diharapkan menjadi momentum untuk terus mendorong perusahaan pers dan korporasi di Indonesia dalam mengembangkan media digital yang kredibel dan berdampak positif.
Turut hadir dalam malam penghargaan tersebut Manager Corporate Secretary SEI, Nefi Friyanti, beserta tim Corporate Communication untuk menerima penghargaan secara langsung. Dalam keterangannya, Nefi menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kerja keras tim yang selama ini telah mendorong digitalisasi informasi di lingkungan perusahaan.
"Ini adalah hasil dari kerja kolektif seluruh tim, dan kami sangat mengapresiasi pencapaian ini. Semoga penghargaan ini menjadi pemicu semangat untuk terus meningkatkan kualitas penyampaian informasi digital yang dapat memberikan kontribusi positif khususnya bagi Perusahaan dan juga masyarakat luas," ujar Nefi.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa SEI terus berinovasi dalam menyampaikan informasi yang akurat dan mudah diakses oleh publik, serta memperkuat peran perusahaan sebagai bagian dari pilar informasi terpercaya di Indonesia.
Berita Lainnya
SEI Raih Dua Penghargaan di Ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2025
Jakarta (21/05/2025) — PT Surya Energi Indotama (SEI), anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang energi terbarukan, kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2025 yang diselenggarakan oleh MarkPlus Inc.
Dalam ajang tahunan yang digelar di Jakarta, SEI berhasil menyabet Gold Winner dalam kategori "The Most Promising Company in Marketing 3.0" dan Silver Winner untuk kategori "The Most Promising Company in Marketing 5.0" keduanya dalam kategori anak perusahaan BUMN.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari kalangan BUMN, BUMD, pelaku industri, serta praktisi pemasaran dan bisnis. Turut hadir untuk menerima penghargaan tersebut, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI, Khanestyo. Dalam wawancara, Khanestyo menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan serta harapan agar pencapaian ini menjadi pemicu untuk terus berinovasi dan menjadi lebih baik.
"Terima kasih kepada MarkPlus Inc. yang sudah memberikan penghargaan ini kepada kami. Semoga dengan adanya penghargaan ini bisa menjadikan kami lebih baik dalam memberikan kontribusi positif untuk Perusahaan dan sektor energi terbarukan di Indonesia. Sukses terus untuk MarkPlus," ujar Khanestyo di sela acara penyerahan penghargaan.
Ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Awards merupakan bentuk apresiasi terhadap inovasi dan kinerja pemasaran terbaik dari perusahaan-perusahaan milik negara dan anak perusahaannya.
Penghargaan Marketing 3.0 yang diterima SEI menyoroti keberhasilan perusahaan dalam mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan, sosial, dan lingkungan ke dalam strategi pemasaran. Pendekatan ini mencerminkan komitmen SEI untuk tidak hanya menjual produk dan jasa, tetapi juga membangun hubungan bermakna dengan konsumen dan komunitas.
Sementara itu, penghargaan Marketing 5.0 menandakan kesiapan SEI dalam memanfaatkan teknologi mutakhir termasuk big data, dan automasi digital untuk menciptakan pengalaman pemasaran yang lebih relevan, efisien, dan berorientasi pada masa depan.
Kedua penghargaan ini menunjukkan bahwa SEI tidak hanya adaptif terhadap perubahan, tetapi juga menjadi perusahaan yang dapat mengimplementasikan pendekatan pemasaran secara holistik dan berkelanjutan di sektor energi terbarukan.
Pencapaian SEI ini menjadi bukti nyata dari komitmen perusahaan dalam mengadopsi pendekatan pemasaran modern yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga menciptakan nilai sosial dan digital yang berkelanjutan.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi SEI untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor energi terbarukan di Indonesia.**
Berita Lainnya
Swiss jadi Negara Pertama Pasang Panel Surya di Rel Kereta Api
Inovasi energi bersih kini datang dari Swiss. Negara yang dikenal dengan sistem transportasinya yang presisi ini kembali membuat gebrakan melalui proyek percontohan panel surya di rel kereta api aktif. Proyek ini diinisiasi oleh Sun-Ways, sebuah startup asal Swiss yang berfokus pada pengembangan teknologi energi terbarukan.
Berbeda dari proyek energi surya pada umumnya yang membutuhkan lahan khusus atau atap bangunan, Sun-Ways menghadirkan solusi unik yaitu memasang panel surya langsung di antara rel kereta api yang masih aktif.
Teknologi yang digunakan pun memungkinkan kereta tetap beroperasi tanpa gangguan, membuka peluang besar bagi pemanfaatan ruang infrastruktur yang selama ini tidak termanfaatkan secara optimal.
“Ini akan menjadi pertama kalinya panel surya dipasang di rel kereta api yang dilalui kereta api,” ujar Joseph Scuderi, CEO Sun-Ways, dikutip dari ESG News.
Dalam tahap percontohan, sebanyak 48 panel surya akan dipasang di sepanjang 100 meter rel, yang berada di wilayah Neuchâtel, Swiss barat. Dimana panel akan dipasang menggunakan kereta yang dirancang khusus oleh perusahaan perawatan rel Swiss Sceuchzer, yang mampu memasang panel hingga 1.000 meter persegi per hari.
Hasil dari daya ini nantinya tidak akan disalurkan ke sistem kereta api karena kompleksitas operasi kereta api saat ini. Sistem tersebut harapanya dapat disalurkan ke rumah-rumah penduduk setempat karna di perkirakan dapat menghasilkan Listrik sebesar 16.000 kWh per tahun.
Potensi Skala Global
Proyek Sun-Ways ini menawarkan solusi cerdas, menggunakan infrastruktur yang sudah ada untuk menambah kapasitas energi terbarukan, tanpa menambah tekanan terhadap ruang terbuka atau lahan hijau.
Potensi penerapan teknologi ini sangat besar. Bayangkan jika sebagian kecil saja dari jalur itu dilengkapi panel surya, dunia akan mendapatkan sumber energi bersih tambahan dalam jumlah signifikan, tanpa merusak lingkungan.
Dan jika proyek ini sukses terlebih direplikasi secara luas, bukan tidak mungkin kita akan melihat rel-rel kereta di seluruh dunia tidak hanya menjadi jalur perjalanan, tapi juga jalur energi bersih masa depan. Keren kan!
Ingin tahu lebih banyak tentang informasi terkini seputar teknologi hijau, energi terbarukan, dan solusi masa depan? Ikuti kami di media sosial dan kunjungi website di www.suryaenergi.co.id
Berita Lainnya
1,7 Juta Peluang Kerja Hijau Menanti di Tahun 2030
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, memiliki potensi luar biasa dalam mengembangkan sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pemerintah menargetkan transisi energi secara bertahap demi mewujudkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Tahun 2030 menjadi salah satu tonggak penting, di mana proyeksi kapasitas dan kontribusi EBT diperkirakan mengalami lonjakan signifikan.
Selain manfaat lingkungan, transisi ini juga berpotensi menciptakan jutaan lapangan kerja hijau. Berdasarkan metode perhitungan dari Greenpeace, berikut adalah proyeksi potensi pertumbuhan lapangan kerja dari masing-masing sub-sektor EBT di Indonesia hingga tahun 2030:
1. Geothermal (Panas Bumi)
Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia. Pengembangan panas bumi tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga membuka lapangan kerja di bidang eksplorasi, konstruksi pembangkit, hingga operasi dan pemeliharaan.
2. Hidropower (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Dengan topografi yang kaya akan sungai dan wilayah pegunungan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan tenaga air. Proyek-proyek hidropower skala besar dan mikrohidro dapat meningkatkan akses listrik di daerah terpencil sekaligus menyerap tenaga kerja lokal.
3. Bioenergi
Sumber daya biomassa dari pertanian, perkebunan, dan limbah organik menjadikan bioenergi solusi energi berkelanjutan yang inklusif. Sektor ini juga mendukung perekonomian pedesaan melalui pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan bakar.
4. Energi Surya
Energi surya adalah salah satu sumber EBT dengan pertumbuhan tercepat karena teknologinya yang kian terjangkau dan mudah diimplementasikan. Pemasangan panel surya di atap rumah, gedung industri, daerah terpencil hingga fasilitas publik akan menjadi ladang pekerjaan untuk lebih banyak orang.
5. Energi Bayu (Angin)
Wilayah pesisir dan dataran tinggi di Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin. Pengembangan energi bayu membutuhkan keahlian teknis dan akan mendorong pertumbuhan tenaga kerja di sektor teknik dan pemeliharaan.
6. Energi Baru dan Terbarukan Lainnya
Termasuk dalam kategori ini adalah energi dari gelombang laut, pasang surut, dan teknologi inovatif lainnya. Meskipun masih dalam tahap awal, potensi sektor ini tidak boleh diabaikan sebagai bagian dari portofolio energi masa depan Indonesia.
Dengan total tambahan kapasitas sebesar 69.652 MW dari seluruh jenis EBT, Indonesia memiliki potensi menciptakan sekitar 1.721.435 lapangan kerja hijau pada tahun 2030. Angka ini mencerminkan peluang besar untuk menggabungkan agenda pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan secara bersamaan.
Transisi menuju energi bersih bukan hanya kebutuhan ekologis, tetapi juga menjadi peluang strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil perlu berkolaborasi untuk memastikan kesiapan tenaga kerja melalui pelatihan vokasi, peningkatan kapasitas SDM, serta penyelarasan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri EBT.
Tahun 2030 bukan sekadar target, tetapi titik awal masa depan Indonesia yang bersih, hijau, dan penuh peluang.