Penulis: admin
Apakah PLTS Masih Bisa Bekerja Saat Kondisi Hujan?
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi salah satu solusi energi terbarukan yang semakin diminati karena ramah lingkungan dan sumber energinya yang melimpah, yakni sinar matahari. Namun, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah PLTS tetap bisa bekerja saat cuaca mendung atau hujan?
Sebelum beranjak lebih jauh mari kita cari tahu terlebih dahulu bagaimana cara kerja dari PLTS itu sendiri. Yapp seperti yang kita tahu, PLTS bekerja dengan mengonversi energi matahari menjadi energi listrik melalui panel surya yang berisi sel fotovoltaik. Sel ini menangkap foton dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi arus listrik searah (DC). Listrik ini kemudian diubah menjadi arus listrik bolak-balik (AC) oleh inverter agar dapat digunakan oleh perangkat listrik rumah tangga atau dialirkan ke jaringan listrik.
Namun muncul pertanyaan, saat kondisi mendung bahkan hujan, apakah mempengaruhi kinerja dari PLTS tersebut, berikut penjelasanya.
Kinerja PLTS dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang diterima oleh panel surya. Pada hari yang cerah, panel surya bekerja dengan efisiensi optimal karena sinar matahari langsung mencapai permukaan panel. Namun, saat cuaca mendung atau hujan, intensitas sinar matahari berkurang karena terhalang oleh awan.
Meskipun demikian, PLTS tetap dapat menghasilkan listrik pada kondisi mendung atau hujan, tetapi dengan efisiensi yang lebih rendah. Hal ini terjadi karena cahaya matahari tetap tersebar dan mencapai permukaan panel, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit. Penurunan efisiensi biasanya berkisar antara 10-25%, tergantung pada tingkat kerapatan awan dan jenis panel surya yang digunakan.
Tidak sampai situ, selain memengaruhi efisiensi, hujan juga memiliki manfaat tersendiri bagi PLTS. Air hujan membantu membersihkan permukaan panel surya dari debu, kotoran, atau polutan lainnya yang dapat mengurangi penyerapan cahaya matahari. Dengan demikian, panel surya yang bersih dapat kembali bekerja lebih optimal setelah hujan reda.
Dengan itu, bisa terjawab pertanyaan “Apakah PLTS masih bisa bekerja saat kondisi hujan?” Jawabanya “Ya” PLTS masih bisa bekerja saat kondisi hujan, meskipun efisiensinya menurun dibandingkan saat cuaca cerah. Namun, penurunan ini tidak membuat PLTS sepenuhnya tidak berfungsi. Dengan perawatan yang baik dan teknologi yang terus berkembang, PLTS tetap menjadi pilihan yang andal untuk menghasilkan energi listrik ramah lingkungan, bahkan di daerah dengan cuaca yang tidak selalu cerah.
Penggunaan baterai penyimpanan energi juga menjadi solusi untuk memastikan suplai listrik tetap tersedia kapan saja, terlepas dari kondisi cuaca. Dengan begitu, PLTS tetap menjadi investasi yang menjanjikan untuk masa depan energi berkelanjutan.
Bersama SEI, mari beralih menuju energi terbarukan !
Berita Lainnya
Sinergi SEI dan KCE : Bersama Majukan Industri Hijau melalui Kampanye “ENERGIZING GROWTH WITH RENEWABLE ENERGY”
Jakarta (05/11/2024) – Ridwan Kurnia, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT Surya Energi Indotama (SEI) mewakili seluruh jajaran Komisaris, Direksi dan Karyawan mengucapkan selamat atas peluncuran kampanye “ENERGIZING GROWTH WITH RENEWABLE ENERGY” yang telah diluncurkan oleh mitra strategisnya, Krakatau Chandra Energi (KCE).
Kampanye yang berfokus pada penerapan energi hijau ini diluncurkan dalam acara Media Gathering dan Talkshow interaktif yang diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional. Inisiatif ini menunjukkan komitmen KCE dalam mendukung pertumbuhan industri melalui pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Acara peluncuran dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Hasan Maksum, ST., yang mewakili Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI sebagai Keynote Speaker dan narasumber utama dan Ridwan Kurnia, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT Surya Energi Indotama (SEI) yang pada kesempatan tersebut terpilih sebagai pembicara tamu. Dalam talkshow ini, mereka membahas pentingnya kolaborasi antar-pihak dalam mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan di Indonesia.
SEI menyampaikan kebanggaannya atas hubungan kolaboratif yang telah lama terjalin dengan KCE dan mengapresiasi langkah strategis kampanye ini dalam menggaungkan penggunaan energi terbarukan di kalangan industri. Ridwan Kurnia menyatakan, “Kami melihat kampanye ini sebagai langkah penting dalam memperkuat posisi Indonesia menuju kemandirian energi melalui solusi berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi kunci untuk mempercepat adopsi energi terbarukan.”
Melalui kampanye ini, KCE dan SEI berharap dapat menginspirasi langkah-langkah konkret dalam transisi energi, sejalan dengan komitmen nasional menuju energi yang lebih bersih. KCE juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung industri di Indonesia dalam perjalanan menuju pertumbuhan yang lebih ramah lingkungan, sejalan dengan visi bersama untuk mewujudkan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Berita Lainnya
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan PLTS Terapung di Indonesia
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung (floating photovoltaic) adalah solusi inovatif yang saat ini berkembang pesat di Indonesia sebagai alternatif pembangkit listrik ramah lingkungan.
Analisis Institute for Essentials Services Reform (IESR) menyebutkan bahwa potensi PLTS terapung di Indonesia mencapai 28,4 Gigawatt (GW). Potensi itu tersebar di 783 waduk dan danau yang masing-masing memiliki potensi minimal 1 Megawatt (MW).
Tidak heran jika pemerintah menargetkan untuk membangun 60 PLTS terapung di Indonesia sekaligus mendorong target bauran pembangkit listrik dari EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.
Secara konstruksi pemasangan floating photovoltaic ini dilengkapi dengan pelampung plastik berongga yang dirancang mampu menahan kondisi cuaca ekstrem dan potensi terjadinya gangguan pada kabel yang terhubung ke instalasi listrik yang ada di daratan.
Namun, karena karakternya yang terpasang di air membuat PLTS terapung juga memiliki dampak negative. Berikut kelebihan dan kekurangan PLTS terapaung (floating photovoltaic).
Kelebihan PLTS Terapung
1. Pemanfaatan Ruang
Dengan memanfaatkan permukaan air, PLTS terapung menghemat lahan darat yang biasanya digunakan untuk pertanian, permukiman, atau industri. Ini sangat relevan di Indonesia, di mana lahan daratan yang luas sering kali sulit diperoleh untuk proyek energi skala besar.
2. Meningkatkan Efisiensi Panel Surya
Air memiliki efek pendinginan alami yang dapat menurunkan suhu panel surya. Suhu yang lebih rendah ini membantu meningkatkan efisiensi panel, karena panel surya lebih efisien pada suhu yang lebih rendah.
3. Mengurangi Penguapan Air
Panel yang mengapung di atas waduk atau danau dapat mengurangi tingkat penguapan air, yang menguntungkan bagi daerah yang rentan terhadap kekeringan. Ini bisa menjadi keuntungan besar untuk manajemen air di Indonesia, terutama di wilayah dengan musim kemarau yang panjang.
4. Memperkecil Dampak Ekosistem Darat
Karena PLTS terapung ditempatkan di perairan, pembangunan ini tidak akan mengganggu habitat atau mengalihfungsikan lahan daratan, yang penting dalam menjaga keanekaragaman hayati di ekosistem darat.
5. Sumber Energi Terbarukan dan Bersih
Seperti PLTS pada umumnya, PLTS terapung tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara. Ini berkontribusi pada target Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai energi yang lebih bersih.
Kekurangan PLTS Terapung
1. Biaya Pemasangan yang Lebih Tinggi
Infrastruktur dan komponen tambahan, seperti pelampung, jangkar, dan sistem kelistrikan tahan air, menambah biaya instalasi PLTS terapung dibandingkan PLTS konvensional di daratan.
2. Pemeliharaan yang Lebih Rumit
PLTS terapung memerlukan pemeliharaan yang lebih rumit karena risiko korosi yang lebih tinggi di lingkungan basah dan sulitnya akses. Peralatan yang tahan air juga membutuhkan biaya lebih dan prosedur pemeliharaan yang lebih khusus.
3. Dampak Ekologi Perairan
Bayangan dari panel surya dan keberadaan struktur di atas air dapat mengurangi sinar matahari yang masuk ke air, yang mungkin mengganggu ekosistem akuatik, terutama dalam hal fotosintesis tumbuhan air.
4. Rentan Terhadap Cuaca dan Alam
Cuaca ekstrem seperti angin kencang, ombak, atau gempa bumi dapat merusak instalasi PLTS terapung. Sistem harus dirancang dengan sangat kokoh untuk menghadapi cuaca Indonesia yang beragam, terutama selama musim hujan atau di wilayah yang rentan terhadap gempa.
5. Potensi Gangguan Terhadap Aktivitas Perairan
Waduk dan danau sering kali digunakan untuk kegiatan lainnya, seperti irigasi, perikanan, atau pariwisata. PLTS terapung bisa mengurangi area yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas-aktivitas ini atau mengganggu jalur perahu nelayan.
PLTS terapung menawarkan potensi besar sebagai solusi energi terbarukan di Indonesia, terutama untuk mengoptimalkan penggunaan ruang dan menjaga sumber daya air.
Namun secara realistis, PLTS terapung mungkin tidak akan menggantikan pembangkit listrik skala besar atau tren peningkatan PLTS Atas di darat dalam waktu dekat. Tetapi sangat mungkin bahwa mereka dapat mengisi peran pelengkap yang penting, menambah kapasitas yang saat ini masih kurang.
Bersamai SEI mari beralih menuju energi terbarukan!
Berita Lainnya
Cegah Kebakaran, SEI Gelar Simulasi Kebakaran
Bandung (31/10/2024) – Dalam menjamin pemerataan pengetahuan terkait tanggap darurat saat terjadi kebakaran dan kecelakaan kerja di lingkungan kantor, SEI mengadakan In House Training mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta simulasi kebakaran. Kegiatan yang berlangsung di kantor SEI selama 2 hari ini dihadiri oleh perwakilan karyawan SEI.
Agenda hari pertama, peserta diberikan pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan kerja yang dipandu oleh Hery Munandar dari PMI Kota Bandung. Para peserta dilatih tentang cara menangani cedera seperti patah tulang, henti jantung, dan evakuasi korban. Hery menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai tindakan cepat yang dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat.
Tak hanya itu, peserta pun diberikan pengetahuan dasar mengenai kebakaran mulai dari jenis, alat, cara penanganan serta teknik penyelamatan pada saat terjadi kebakaran yang disampaikan langsung oleh Totoy, Sugiantoro, beserta tim dari pemadam kebakaran kota Bandung.
Simulasi kebakaran menjadi puncak dari kegiatan ini, yang melibatkan seluruh civitas perusahaan. Tim tanggap darurat dengan sigap memberikan respon positif atas kejadian dari simulasi kebarakan, mulai dari tim pemadam, tim evakuasi serta tim P3K. Penyelenggaraan simulasi kebakaran ini merupakan realisasi atas pelatihan yang sudah diberikan untuk dapat diterapkan di lingkungan perusahaan.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap karyawan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik akan resiko – resiko kecelakaan saat bekerja khususnya kebarakaran. Kontribusi seluruh karyawan menjadi keberhasilan kami dalam membentuk tim tanggap darurat yang kompeten di lingkungan SEI” Ujar Elyana salah satu perwakilan tim HSE
Tidak hanya sekedar meningkatkan pengetahuan dari sisi teknis, kegiatan ini turut menanamkan rasa tanggung jawab untuk menjaga keselamatan diri dan rekan kerja. SEI berkomitmen untuk menciptakan budaya keselamatan yang kuat di lingkungan kerja, karena….Safety Is SEI Priority !
Berita Lainnya
SEI Beri Pelatihan Mengenai Pengoperasian & Pemeliharaan Sistem Solar PV untuk 5 Negara Kawasan Afrika
Bandung (25/10/2024) – Dalam rangka mendukung implementasi dari Annex G20 Leader Declaration, PT Surya Energi Indotama (SEI) bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) telah melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi di bidang energi surya. Kegiatan ini berlangsung di dua negara yaitu Turki dan Indonesia yang dihadiri oleh lima negara peserta dari kawasan Afrika, yaitu Namibia, Mozambik, Senegal, Tanzania, dan Sudan.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan pengetahuan peserta tentang teknologi energi terbarukan, khususnya energi surya, yang semakin penting di era perubahan iklim saat ini. Dalam pelatihan ini, Eric Agustian selaku Technology Analyst dan Riza Ramadhan, dari fungsi Operation & Maintenance memberikan pemahaman mendalam mengenai Pengoperasian & Pemeliharaan sistem solar PV.
Peserta tidak hanya mendapatkan ilmu yang disampaikan secara teoritis, namun dibekali juga dengan praktik langsung di lapangan agar peserta dapat memahami aktivitas mulai dari mengoperasikan dan memelihara sistem solar PV, sehingga mereka dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di negara masing-masing.
Sambutan positif dari seluruh rombongan atas kesempatannya untuk belajar dari pengalaman dan praktik terbaik yang dibagikan oleh SEI. Mereka berharap pelatihan ini dapat membantu negara mereka dalam mengembangkan potensi energi surya dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon serta peningkatan akses energi bersih.
Dengan pelaksanaan pelatihan ini, diharapkan kerja sama internasional dalam pengembangan energi terbarukan dapat semakin kuat, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Afrika.
Berita Lainnya
Mengenal Lapisan Pada Panel Surya beserta Fungsinya
Dalam era transisi menuju energi terbarukan, panel surya semakin populer sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik yang ramah lingkungan. Namun, banyak yang masih belum familiar dengan komponen yang terdapat dalam panel surya dan fungsinya.
Padahal komponen Panel Surya merupakan sebuah kesatuan dari perangkat agar dapat berfungsi dengan baik. Untuk dapat menjadi sebuah alat yang aplikatif, maka dibutuhkan bagian panel surya yang lainnya. Berikut beberapa lapisan pada panel surya beserta fungsinya :
1. Junction Box
Junction box merupakan sebuah kotak pengaman yang digunakan untuk rangkaian listrik maupun penyambungan kabel listrik. Penggunaan juction box bertujuan agar sambungan kabel atau jaringan pada kabel tidak terganggu karena aktifitas dan tidak membahayakan.
2. Backsheet
Lapisan belakang panel surya yang berfungsi untuk melindungi sel fotovoltaik dari kelembaban dan dampak lingkungan. Lapisan ini juga membantu menjaga integritas struktural panel.
3. Bahan Enkapsulasi
Merupakan bahan yang melindungi sel-sel dari kontak langsung dengan lingkungan dan kekuatan mekanik yang dapat merusak sel-sel yang tipis.
4. Sel Fotovoltaik
Merupakan komponen utama dari modul fotovoltaik. Sel ini terbuat dari bahan semi konduktor yang menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Sel-sel saling terhubung secara seri untuk mendapatkan tegangan total yang lebih tinggi melalui kawat busbar. Bahan yang digunakan untuk sel fotovoltaik umumnya adalah silikon, seperti polycrystalline dan monocrystalline.
5. Enkapsulasi atau Laminasi
Lapisan antara sel fotovoltaik dan kaca pelindung. Laminasi digunakan untuk mencegah kerusakan mekanis pada sel fotovoltaik dan mengisolasi tegangan dari sel fotovoltaik dengan bagian modul lainnya. Biasanya lembaran laminasi menggunakan bahan ethylene-vinyl acetate (EVA).
6. Tempered Glass
Melindungi sel fotovoltaik dari lingkungan dan memastikan kekokohan panel. Karena fungsi tersebut kaca pelindung mengambil proporsi tertinggi dari total berat modul fotovoltaik.
7. Bingkai atau Frame
Biasanya terbuat dari Aluminium Anodized untuk menghindari korosi. Pemasangan bingkai dilakukan di akhir proses pembuatan, sehingga memiliki fungsi untuk memastikan kekokohan panel.
Maka dari itu dapat disimpulka bahwa Panel Surya merupakan kombinasi dari berbagai komponen yang bekerja bersama untuk menghasilkan energi listrik dari sinar matahari. Dengan memahami fungsi masing-masing komponen, kita dapat lebih menghargai teknologi ini dan potensinya dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Penerapan panel surya tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Bersama SEI mari kita beralih menuju energi terbarukan!
Berita Lainnya
Paparkan Aplikasi Baterai Pada Sistem PLTS, Fajar Jadi Pembicara Pada Dialog Interaktif yang di Gagas oleh IESR
Jakarta (15/10/2024) – Direktur Teknik dan Operasi, Fajar Miftahul Falah berkesempatan hadir dan turut aktif dalam dialog interaktif yang digagas oleh Institute for Essential Service Reform (IESR). Acara ini mengangkat tema “Breaking the Walls: The Future of Indonesia’s Solar Energy and Energy Storage Innovation” yang dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelaku industri energi terbarukan.
Acara berlangsung dengan semangat yang tinggi, menawarkan diskusi mendalam mengenai inovasi dalam energi surya dan teknologi penyimpanan energi atau baterai di Indonesia. Dalam sesi ini, Fajar membagikan pandangannya mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi sektor energi terbarukan, serta langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk memajukan teknologi dan infrastruktur pada sistem PLTS.
Peserta aktif berinteraksi, mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman, menjadikan dialog ini tidak hanya informatif tetapi juga inspiratif. Dengan berbagai perspektif yang dibagikan, acara ini berhasil menambah wawasan baru tentang perkembangan energi terbarukan di Indonesia dan memfasilitasi kolaborasi antara pelaku industri.
Fajar menekankan pentingnya inovasi dan kerjasama lintas sektor untuk mencapai target energi bersih di masa depan. Dialog ini menjadi momentum penting dalam mendorong kesadaran dan aksi nyata untuk transisi energi di Indonesia.
Acara ini diharapkan dapat menjadi platform berkelanjutan bagi diskusi mengenai kebijakan dan praktik terbaik dalam pengembangan energi terbarukan di tanah air.
Berita Lainnya
Menjalin keakraban antar karyawan, SEI gelar acara “CEO Talk Bersama Gen Z”
SEI baru saja menggelar acara CEO Talk yang mengangkat tema “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Acara ini bertujuan untuk menjembatani komunikasi antara generasi Z dan jajaran direksi perusahaan.
Dihadiri oleh I Made Sandika Dwiantara, Direktur Utama PT Surya Energi Indotama, Yuntoro Prakoso Wibowo, Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko, Fajar Miftahul Falah, Direktur Teknik dan Operasi dan Ridwan Kurnia, Direktur pemasaran dan pengembangan bisnis.
Seluruh peserta terlihat sangat antusias dalam acara ini. Mereka tidak hanya mendengarkan pengalaman karir para direksi, tetapi juga aktif bertanya tentang tips menjaga motivasi dalam bekerja. Salah satu topik menarik yang dibahas adalah bagaimana para direksi membagi waktu antara pekerjaan dan kegiatan lain di luar pekerjaan, memberikan wawasan berharga bagi para peserta.
Acara berlangsung santai, seru, akrab dan tentunya menjadi platform yang efektif untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, dan memperkuat hubungan antara generasi muda dan pimpinan perusahaan. Harapannya, interaksi ini dapat menciptakan kolaborasi yang lebih baik di masa depan serta semangat baru untuk perusahaan.
PT SEI … Go… Fight… Win…!
Berita Lainnya
Jadi Pembicara, Ridwan kupas Bisnis Renewable Energi dan Keuangan Berkelanjutan
Berkesempatan hadir dan turut aktif dalam workshop yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan dan USAID Sustainable Energy for Indonesia’s Advancing Resilience (SINAR), Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, Ridwan Kurnia hadir memukau dalam memberikan sesi paparan terkait “Navigating Challenges and Opportunities in Renewable Energy Generation : Key Risks in Developing RE Projects
Paparan yang membahas tentang aktivitas bisnis perseroan termasuk peluang penyerapan energi matahari di Indonesia hingga milestone untuk mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060.
Tak hanya berbicara tentang peluang, Ridwan juga membahas tuntas tentang tantangan dan resiko yang dihadapi perusahaan dalam mengembangkan industri energi baru terbarukan ini.
Tampak hadirin menyimak materi yang disampaikan secara antusias hingga sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung seru. Salah satu peserta Workshop menyampaikan dengan adanya diskusi terkait renewable energy dan bisnis SEI ini, mereka mendapatkan ilmu baru dan membuka cakrawala tentang geliat perusahaan renewable energi masa kini.
Berita Lainnya
Unggul di Program Publikasi dan Media, SEI Sukses Raih Dua Piala
Menjadi kebanggan untuk keluarga besar SEI saat SEI berhasil membawa pulang dua piala kebanggan yaitu Piala penghargaan sebagai Perusahaan dengan Publikasi Terbaik di ajang Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis Award Tahun 2024 (IWEB Awards 2024) dan Piala Penghargaan Kategori Media Relations Awards 2024 Sub Kategori Program Media Relations terbaik di ajang Penghargaan 78th Serikat Perusahaan Pers.
SEI di nilai berhasil dengan upayanya melakukan komunikasi yang baik kepada media massa dan masyarakat juga turut serta dalam mendukung ekonomi nasional khususnya dengan publikasi sehingga akhirnya lolos terpilih sebagai penerima penghargaan Publikasi Terbaik versi IWEB Award 2024 bersanding dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang berhasil membawa pulang piala dengan kategori yang sama.
Penghargaan berikutnya, datang dari organisasi perusahaan pers tertua di Indonesia, yakni Serikat Perusahaan Pers (SPS). Mengusung program Kolaborasi Humanis antar perusahaan dan Media Massa, SEI sukses menciptakan relasi baik dan sehat yang turut berperan dalam membangun citra dan reputasi positif sehingga SEI terpilih sebagai pemenang Penghargaan Kategori Media Relations Awards 2024 Sub Kategori Program Media Relations terbaik bersama perusahaan terkemuka lainnya yakni PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Mineral Industri Indonesia (Persero), Bank Central Asia, Tbk, PT Astra International,Tbk, dll.
“Semoga keberhasilan perusahaan kali ini dapat menjadi inspirasi untuk civitas perusahaan lainnya untuk terus aktif berkontribusi, menyampaikan informasi positif, tepat dan akurat yan akan memberikan dampak bagi masyarakat luas,” ungkap I Made Sandika, Direktur Utama SEI. **