(022) 42830750 [email protected]
Media Sosial :
AL Kharsaah, PLTS 800 MWp yang Digunakan Pada Piala Dunia Qatar 2022

AL Kharsaah, PLTS 800 MWp yang Digunakan Pada Piala Dunia Qatar 2022

Sejak diresmikan FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar serius membangun infrastruktur secara masif. Sekitar Rp 3.140 Triliun dihabiskan Pemerintah Qatar untuk menyukseskan gelaran Piala Dunia di negerinya. Nilai fantastis tersebut menjadikan FIFA World Cup 2022 sebagai penyelenggaraan piala dunia termahal sepanjang masa.

Selain membangun infrastruktur seperti stadion, hotel, bandara, dan sarana telekomunikasi, Qatar juga serius membangun pembangkit energi listrik ramah lingkungan. Salah satunya, PLTS Al Kharsaah dengan Kapasitas 800 MWp. Pembagkit Listrik Tenaga Surya yang dibangun untuk menyuplai kebutuhan energi selama perhelatan piala dunia berlangsung.

Al Kharsaah, PLTS pertama di Qatar yang memiliki kapasitas 800 MWp dengan luas area 10 kilometer persegi. Berjarak 80 km dari barat Ibu Kota Doha, PLTS ini dikembangkan oleh perusahaan minyak dan gas multinasional terintegrasi asal perancis yaitu Total Energies dan Qatar Energy bersama Marubeni sebagai mitra nya. 

Al Kharsaah mengintegrasikan 2 juta modul bifacial seri LONGi Hi-MO dengan efisiensi tinggi yang dipasang pada pelacak sumbu tunggal. Panel ini juga dilengkapi dengan sel Fotovoltaik di kedua sisi yang memungkinkan menangkap sinar matahari langsung di 1 sisi dan menangkap sinar yang dipantulkan di tanah oleh sisi lain sehingga listrik dapat diproduksi optimal.

Qatar meresmikan Al Kharsaah pada 18 Oktober 2022. Al Kharsaah mampu menyediakan kebutuhan listrik hingga 10% dari pasokan energi di Qatar, termasuk ketika Piala Dunia 2022 berlangsung.

Menteri Energi dan Presiden Qatar Energy, Saad Sherida Al Kaabi menuturkan bahwa Al Kharsaah merupakan salah satu PLTS terbesar di Timur Tengah. Keberadaannya mampu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Qatar yang mulai berkomitmen menggunakan energi non fosil.

Terakhir, Patrick Pouyanne sebagai Chairman and Chief Executive Officer Total Energies mengatakan bahwa proyek raksasa ini berkontribusi pada peta jalan keberlanjutan Qatar. Al Kharsaah membuktikan kemampuan Total Energies dalam mendukung negara-negara produsen minyak dalam transisi energi mereka. Misi menggabungkan gas alam dan energi matahari untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat. Menurutnya, keberhasilan tersebut membawa pihaknya lebih dekat pada tujuan meningkatkan kapasitas produksi 35 GW pada 2025 mendatang.

sumber: kora-jakarta.com, mediaedukasi.id, liputan9.com, listrikindonesia.com, energynews.portal.id, republika.co.id, merdeka.com, finance.detik.com

SEI Buka Peluang Investasi Melalui West Java Investment Summit 2022

SEI Buka Peluang Investasi Melalui West Java Investment Summit 2022

BANDUNG – West Java Investment Summit (WJIS) tahun ini kembali diselenggarakan dengan tema“Green Investment: Food Security  & Renewable Energy”pada 5-6 Oktober 2022. Bertempat di Convention Hall Trans Luxury Hotel Bandung, acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat ini berupaya untuk mewadahi potensi investasi yang ada di Jawa Barat.

Melalui WJIS 2022, SEI ikut berpartisipasi dalam menawarkan beragam peluang kerja sama proyek atau  investasi di bidang Renewable Energy, khususnya Solar PV di Jawa Barat kepada para investor, pebisnis, instansi keuangan, maupun pemerintahan. Terdapat beberapa jenis proyek besar yang ditawarkan, mulai dari Public Street Lighting Infrastructure, Solar Rooftop Power Plant, Ice Maker & Cold Storage Power Plant, Vannamai Shrimp Farm Solar Power Plant, Ground Mounted Solar Power Plant, dan Telecommunication Solar Power Plant.

“We hope that this meeting can be an opportunity for us to cooperate in various projects in the field of Renewable Energy System, especially in West Java,“ ujar I Made Sandika, Direktur Pemasaran dan Pengembanga Bisnis SEI.

Pada acara ini, Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa WJIS 2022 mengambil tema “Green Investment Food Security and Renewable Energy” sesuai dengan harapan Presiden RI agar seluruh stakeholder mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi. “Inilah jawaban Jawa Barat, kita kedatangan teknologi, kedatangan investasi kapital untuk membangun Jawa Barat di dua sektor tadi. Total nilai proyek yang ditawarkan dalam forum ini Rp 59 triliun, di sektor energi hijau dan pangan,” ujarnya.

Sebagai pionir perusahaan penyedia energi terbarukan di Jawa Barat, SEI tidak meninggalkan kesempatan untuk membuka kerja sama dalam acara ini. Beberapa instansi menawarkan untuk melakukan 1 on 1 meeting baik dalam acara tersebut ataupun setelah acara usai. Selain mengisi presentasi di ruang utama, SEI juga membuka booth stand untuk mengkampanyekan penggunaan PLTS atap di kalangan masyarakat.

SEI membawa misi dan semangat pemanfaatan energi terbarukan untuk sama-sama diguangkan di Jawa Barat, dan di Indonesia. Kesempatan ini adalah peluang untuk melangkah lebih jauh mewujudkan visi Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060.

SEI Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Kabupaten Maros Sulawesi Selatan

SEI Jajaki Kerja Sama dengan Pemerintah Kabupaten Maros Sulawesi Selatan

BANDUNG – Kantor SEI selalu ramai dikunjungi oleh berbagai pihak yang datang untuk melakukan kerja sama. Selasa lalu (4/10), giliran Bupati Maros beserta rombongan yang datang ke Kantor SEI untuk memenuhi undangan penjajakan kerja sama antara SEI dengan Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Kerja sama ini adalah sebuah kesempatan bagi SEI untuk memberi kebermanfaatan dan total solusi dari penggunaan Solar Panel sebagai penghasil energi bersih yang ramah lingkungan. Apalagi pemanfaatan energi baru terbarukan di Maros masih sangatlah minim. Hal diungkapkan oleh Kadin PU Maros, A Muetazam. “Sebagai gambaran, kondisi saat ini di Maros masih belum banyak menggunakan energi baru terbarukan atau panel surya.”

Dari kondisi tersebut, SEI melihat potensi kerja sama yang dapat dilakukan. Mulai dari pembuatan PJU Tenaga Surya, Solar Rooftop di kantor pemerintahan, PV Roof di fasilitas rumah sakit pemerintah, hingga Ice Maker dan Cold Storage Solar Power Plant yang kini menjadi produk bisnis baru SEI. Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam memandang bahwa banyak potensi yang bisa dilakukan bersama dengan SEI, mulai dari aplikasi panel surya di daerah pesisir hingga pegunungan. Manfaatnya pun akan sangat terasa bagi masyarakat Maros. “Masyarakat juga pasti akan sangat senang. Bisa menikmati penghematan listrik dari PLTS ini,” ujar Chaidir.

Pertemuan kali ini dimulai dengan melakukan company visit meninjau aplikasi solar PV di Kantor SEI. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi, diskusi, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). MoU ditandatangani oleh Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam, dan Direktur Utama SEI, Bambang Iswanto. Turut mendampingi pula Kepada Dinas PU Maros, A. Muetazam, Staff Ahli Bupati Alamsyah Sitaba, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis I Made Sandika, serta rombongan lainnya. 

Kedua pihak berharap dengan pertemuan ini akan terjalin kerja sama yang baik dan bermanfaat bagi pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Maros.

Dukung Mitigasi Perubahan Iklim dengan Energi Bersih, SEI Hadir di 46th IPA Convention & Exhibition

Dukung Mitigasi Perubahan Iklim dengan Energi Bersih, SEI Hadir di 46th IPA Convention & Exhibition

JAKARTA – The 46th IPA Convention & Exhibition telah sukses diselenggarakan pada 21-23 September 2022. Bertempat di Jakarta Convention Center, Pameran Oil & Gaz terbesar di Indonesia ini selalu ramai dipadati pengunjung.

Tahun ini, SEI ikut berpartisipasi dalam pameran yang diselenggarakan oleh Indonesian Petroleum Association (IPA) dengan membuka booth pameran di area “Green Pavilion”. Area ini diisi oleh perusahaan terpilih yang dianggap dapat merepresentasikan Green Company dari portofolio dan produk yang ditawarkan.

Sesuai dengan keunggulan yang dimiliki oleh SEI, pada pameran ini SEI mempromosikan penggunaan solar panel sebagai solusi penghematan listrik yang ramah lingkungan. Melalui bisnis retail PLTS Rooftop LenSOLAR, SEI memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menggunakan PLTS Atap di rumahnya.

Selain membuka booth stand, presentasi Mini Stage Assembly Hall dari Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, I Made Sandika Dwiantara. Dalam presentasinya, I Made menyampaikan tentang potensi Solar PV di Industri Oil & Gas, maupun di Indonesia secara umum.

Sesuai tema 46th IPA tahun ini yaitu “Addressing The Dual Challenge: Meeting Indonesia’s Energy Needs While Mitigating Risks of Climate Change”, SEI berharap keikutsertaan SEI dalam pameran ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melakukan mitigasi perubahan iklim dengan menggunakan energi yang ramah lingkungan. SEI juga membuka penawaran kerja sama dengan perusahaan Oil & Gas untuk pemasangan PLTS Off-Grid di offshore. Portofolio SEI untuk pemasangan PLTS Off-Grid Offshore adalah besama  Santos, di Madura.

Kunjungi SEI, Wantannas Harapkan Jawa Barat Bisa Menjadi Sumber Potensi EBT Nasional

Kunjungi SEI, Wantannas Harapkan Jawa Barat Bisa Menjadi Sumber Potensi EBT Nasional

BANDUNG – PT Surya Energi Indotama (SEI) menjadi salah satu perusahaan yang dikunjungi Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) dalam rangka diskusi On The Spot mengenai Inventarisasi Kemampuan Industri Penopang EBT Untuk Kemandirian Energi Nasional Dalam Rangka Keamanan Nasional.

Diskusi ini dihadiri oleh Laksda TNI Gregorius Agung W.D., M.Tr(Han) selaku Penanggungjawab dan juga Deputi Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas, Laksma TNI Bambang E. Palgunadi, S.T., MAP. Selaku, Ketua Kelompok Kerja Kegiatan  yang juga Bandep Bidang Lingkungan Strategi Nasional Deputi Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas, Kolonel Sus Drs. H. Nurofik selaku Sekretaris Kegiatan, Kolonel Laut (S) Darmansyah Nasution, Kolonel Sus Drs. H. Ahmad Yani, dan Ari Rahmadi Ph.D., selaku anggota tim Wantannas.

Turut hadir juga  Direktur Teknologi & Plt. Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio PT Len Industri (Persero) Tazar Marta Kurniawan, SVP Technology & Research Development PT Len Center Vicky Gitasiswaya, GM IRCC PT Len Emma Sri Sakti, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT SEI I Made Sandika Dwiantara, GM Pemasaran dan Penjualan PT SEI Krisna Aditya, GM Engineering PT SEI Eric Agustian beserta jajaran lainnya mendampingi kunjungan tersebut.

Salah satu agenda diskusi yang dibahas adalah tentang bagaimana mengoptimalkan sumber Energi Baru Terbarukan agar tidak lagi dipandang sebagai komoditas saja, melainkan sebagai pendorong kebutuhan ekonomi di tengah badai Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini menjadi persoalan di Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah berupaya menciptakan kesetaraan energi dan ketahanan energi melalui Sustainable Development Goal’s (SDG) yang digaungkan.

Kunjungan ini juga membahas bagaimana Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi yang sangat besar dalam pemanfaatan energi baru terbarukan baik yang berasal dari sumber daya alam seperti Geothermal, angin, surya, dan maupun air terjun, dan sumber daya energi dari hasil industri yang berasal dari industri panel surya, baterai, dan industri mikro hidro. Wantannas megharapkan agar potensi yang ada di Jawa Barat dan juga manufaktur modul surya yang dimiliki oleh Len harus terus dikembangkan eksistensinya agar bisa menjadi sumber potensi nasional agar kedepannya kita bisa mengurangi ketergantungan pada energi fossil.

Ingin Mengenal Pabrikasi Modul Surya, PT Polyfin Kunjungi Len dan SEI

Ingin Mengenal Pabrikasi Modul Surya, PT Polyfin Kunjungi Len dan SEI

BANDUNG – PT Surya Energi Indotama bersama PT Len Industri (Persero) menerima dengan hangat kunjungan dari PT Polyfin Canggih. PT Polyfin Canggih yang merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia melakukan company visit untuk melihat pabrikasi modul surya dan kantor SEI.

Rombongan mengawali rangkaian kunjungan dengan melihat pabrikasi modul surya yang bertempat di area perkantoran PT Len.  Disana, dijelaskan bagaimana tim memproduksi modul surya dengan beberapa proses yang dijalani untuk menghasilkan berbagai macam solar panel yang tentunya sudah terstandardisasi dan terserfikasi secara nasional. Beberapa modul yang diproduksi di pabrik tersebut adalah Len 260 Wp Monocrystalline, Len 230P Polycristalline, Len 200P Polycrystalline, Len 200 Wp – 24 V Monocrystalline, dan Len 200 Wp – 24 V Monocrystalline.

Seusai kunjungan pabrikasi modul surya, rombongan pergi menuju kantor SEI. Dalam agenda company visit di SEI, rombongan disuguhkan beberapa contoh aplikasi PLTS yang terpasang di kantor SEI. Mulai dari Solar Canopy sebesar 4KWp, Solar Façade 1KWp, Solar Floor 3KWp, dan Solar Rooftop 8KWp. Total terdapat 16KWp PLTS On Grid yang terpasang di Kantor SEI.

Kunjungan ini adalah kali pertamanya PT Polyfin Canggih mendatangi PT Len dan SEI. Agenda ini bertujuan untuk pengenalan lebih lanjut tentang pabrikasi modul surya yang dimiliki oleh Len dan SEI. Turut hadir Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI I Made Sandika Dwiantara, GM Pemasaran Krisna Aditya, dan Manager Ritel Nurjani. Dari pihak Polyfin, delegasi diwakili oleh Jap Sun Hwei, Kendrik, Dadan Wihendar, Hendra Harjono, dan Suganda Permana.

Gampang-Gampang Susah, Ini Tips Merawat PLTS Atap yang Perlu Diketahui

Gampang-Gampang Susah, Ini Tips Merawat PLTS Atap yang Perlu Diketahui

Siapa disini yang sudah memasang PLTS Atap di rumah? Untuk kamu yang sudah pasang, jangan lupa untuk merawat panel surya agar performanya tetap maksimal. Bagaimana caranya?

Merawat PLTS Atap bisa dibilang gampang-gampang susah. Pada dasarnya, sistem PLTS bersifat diam atau tidak berpindah-pindah. Maka, tidak banyak jenis perawatan yang dibutuhkan. Hal ini juga membuat potensi kerusakan fisik terbilang minim. Namun kendati demikian, PLTS tetap memerlukan perawatan berkala, baik mingguan, bulanan, atau semesteran. Untuk merawat PLTS, kamu bisa lakukan beberapa tips berikut.

Kuncinya,pastikan panel surya tetap bersih. Area permukaan panel surya adalah bagian paling utama. Pastikan area permukan panel surya tidak tertutupi oleh debu, kotoran burung, atau daun kering yang berpontensi menghalangi paparan sinar matahari.

Bersihkan Dengan Air Mengalir

Pada dasarnya, panel surya yang terpasang miring bisa bersih sendirinya saat diguyur hujan lebat. Namun apabila debu sudah mulai menebal, khususnya karena kemarau panjang, kamu bisa membersihkannya dengan air yang mengalir dan lap yang lembut. Air yang digunakan pun diusahakan air bersih. Apabila ingin menggunakan sabun, campurkan cairan sabun ke air terlebih dahulu. Hindari menuang langsung sabun ke panel karena zat kimia yang terkandung dikhawatirkan malah membekas dan sulit dibersihkan.

Gunakan Alat Pembersih yang Lembut

Menggunakan sikat yang keras tidak baik bagi panel surya. Oleh karenanya, gunakan alat pembersih seperti lap pel atau kanebo untuk menghindari goresan di lapisan kaca yang mampu memengaruhi efektivitas penyerapan sinar matahari.

Lakukan Pembersihan Pada Pagi atau Sore Hari

Saat siang hari, sistem PLTS sedang bekerja secara maksimal. Jika cuaca sedang terik, panel surya berada dalam kondisi panas. Ketika pembersihan dilakukan siang hari, hal ini bisa mengganggu efektivitas produksi listrik dan juga bisa membuatmu kepanasan. Lakukan pembersihan pada pagi atau sore hari dimana cuaca relatif lebih sejuk.

Perhatikan Komponen Lainnya

Tidak hanya permukaan panel saja, komponen PLTS lainnya pun perlu kamu perhatikan. Pastikan kabel yang ada di dekat panel tetap berada di tempat semestinya. Jangan pula menutupi panel surya. Bersihkan juga inverter PLTS dari debu-debu untuk menghindari kotoran yang bisa mengurangi performa sistem PLTS.

Lakukan Monitoring PLTS Secara Berkala

Memasang sistem monitoring untuk PLTS Atap di rumahmu bisa membuatmu lebih mudah dalam mengetahui performa PLTS yang dimiliki. Dengan mengetahui rekam jejak seperti energi yang dihasilkan setiap periode waktu tertentu, kamu bisa menganalis apabila terjadi penuruan performa atau masalah lainnya.

Monitoring atau pengecekan ini bisa dilakukan sendiri dengan form checklist yang sebelumnya sudah dibuat. Apabila merasa kesulitan, kamu juga bisa meminta jasa professional untuk melakukan maintenance pada PLTS Atap di rumahmu. SEI melalui produk jasa LenSOLAR menyediakan jasa maintenance bagi PLTS Atap di rumah dengan pelayanan terbaik dan harga yang terjangkau. Untuk informasi lebih lanjut terkait jasa perawatan PLTS, hubungi contact person yang tertera di website www.suryaenergi.com !Nah, sekarang kamu sudah tahu kan cara merawat PLTS Atap di rumahmu? Masih mudah bukan? Ayo gunakan PLTS Atap dan terus dukung penggunaan energi baru terbarukan di sekitar kita!

Kunjungi PLHS Nusa Penida, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Berikan Apresiasi

Kunjungi PLHS Nusa Penida, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Berikan Apresiasi

NUSA PENIDA - Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jendral TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau progres pembangunan PLHS Nusa Penida di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung (29/08). Kunjungan kerja ini dalam rangka monitoring pembangunan PLHS Nusa Penida sebagai salah satu showcase Energi Baru Terbarukan (EBT) yang akan ditunjukkan pada agenda G20 nanti.

 “Saya sangat mengapresiasi pembangunan PLTS Hybrid Nusa Penida untuk mendorong laju transformasi energi hijau. Yang lebih membanggakan, potensi yang sangat besar ini dimunculkan dari kawasan bukit kapur yang dianggap tidak produktif untuk menghasilkan sesuatu,” ujar Moeldoko memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.

Pembangkit Listrik Hybrid Surya (PLHS) Nusa Penida ini merupakan proyek milik PT Indonesia Power yang bekerja sama dengan PT Surya Energi Indotama (SEI) dan Hitachi sebagai konsorsium. Pembangunan PLHS dengan kapasitas 4,2 MWp ini telah dilakukan sejak Maret 2022 dan ditargetkan selesai Oktober 2022 untuk menyokong pelaksanaan KTT G20 Bali November mendatang. Progres pembangunannya saat ini telah mencapai 82 persen.

Pembangkit yang menggabungkan antara tenaga surya dan diesel ini merupakan salah satu upaya dalam mencapai target bauran EBT Nasional sebesar 23% ditahun 2025 dan mendukung pencapaian komitmen National Determined Contribution (NDC) Republik Indonesia Tahun 2030. Dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare (ha), PLHS Nusa Penida diproyeksikan mampu menghasilkan 6.387 MWh atau setara dengan kebutuhan 3.000 rumah. Energi ramah lingkungan PLHS ini diharapkan mampu menurunkan emisi karbon sebesar 3.200 ton CO2 per tahun.

“Kita perlu lingkungan yang sehat. PLTS ini akan mengurangi emisi karbon cukup besar. Tentu ini baik untuk masa depan anak-anak Indonesia,” tambah Moeldoko.

Pada agenda tersebut, Harlen selaku Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power menyampaikan bahwa PLHS ini mampu menurunkan pemakaian BBM sebesar kurang lebih 1.596.875 Liter/tahun yang setara dengan pengeluaran anggaran sebesar Rp 19 T per tahun. Di samping itu, Moeldoko menjelaskan jika negara saat ini masih menanggung beban subsidi energi hingga sebesar Rp 700 Triliun.

"Ini sangat baik. Jika ini bisa ditekan, maka anggarannya (subsidi energi) bisa (dialihkan) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan,” tegas Moeldoko.

Setelah kunjungan selesai, Moeldoko memberikan lampu hijau bahwa PLHS Nusa Penida menjadi salah satu proyek yang akan untuk dikunjungi Presiden Jokowi kemudian hari.

Bersama rombongan, turut hadir Direksi PT Indonesia Power, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI I Made Sandika Dwiantara, Dandim 1610 Klungkung Letnan Kolonel Inf. Sugendar Suryaningrat, Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta, Kepala Baperlitbang Kab. Klungkung Anak Agung Gede Lesmana, camat Nusa Penida Komang Widiasa Putra, serta undangan lainnya. (**)

Pertama di Indonesia, KPBU-PJU Siap Jadikan Lombok Barat Terang Benderang

Pertama di Indonesia, KPBU-PJU Siap Jadikan Lombok Barat Terang Benderang

LOMBOK - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam hal ini Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid kembali melakukan pertemuan dengan Direktur Utama PT Surya Energi Indotama (SEI) Bambang Iswanto dalam pembahasan mengenai proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Penerangan Jalan Umum (PJU).

Dalam rapat ini dihadiri oleh Sekda H. Baehaqi, Asisten II Daerah Rusditah, Kepala OPD, Direktur Utama PT SEI Bambang Iswanto, GM Pemasaran dan Penjualan PT SEI Krisna Aditya serta jajaran lainnya.

Proyek yang disiapkan sejak tahun 2018 ini merupakan upaya dari kedua belah pihak untuk bisa mewujudkan Lombok Barat terang benderang yang dimana nantinya akan ada 12.005 titik PJU yang tersebar di 176 ruas jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten.

SEI sebagai salah satu anak perusahaan PT Len Industri (Persero) di bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi bersama dengan Pemkab Lombok Barat menyiapkan proyek KPBU PJU tersebut dimana proyek ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Bupati melalui Asisten II Setda Lobar, selaku tim KPBU-PJU Kabupaten Lobar menyampaikan bahwa Pemkab Lobar masih harus banyak belajar dalam membuat rencana mengenai KPBU.

”Kami harus detail dan tentunya bantuan dari Menteri ESDM yang telah membantu kami dalam memastikan bahwa Lobar telah berada pada jalur yang tepat,” jelasnya.

Bambang Iswanto selaku Direktur Utama SEI mengatakan karena proyek ini merupakan yang pertama di Indonesia pastinya kedepan akan ada kendala yang dihadapi. Hal ini dikarenakan belum ada daerah lain yang bisa dijadikan contoh dalam pelaksanaan KPBU ini.

“Meskipun dihadapkan oleh banyaknya kendala, kami akan tetap memegang komitmen kami dalam melayani dan bekerjasama dengan Pemkab. Lobar,” ujar Bambang.

H. Fauzan Khalid meminta agar pada diskusi selanjutnya dapat ditindak lanjuti oleh tenaga ahli dari PT SEI dan dari Pemkab. Politisi Nasdem tersebut juga menegaskan untuk pembahasan teknis bisa lebih dipercepat dan tidak melebihi bulan September 2022.

"Awal tahun 2023 bisa dimulai untuk dilaksanakan KBPU ini," pinta Fauzan.

Kembali Lakukan Diskusi Tenaga Ahli

Sesuai dengan permintaan Bupati Lombok Barat pada pertemuan 8 Agustus lalu, tenaga ahli kedua belah pihak melakukan diskusi yang dilaksanakan pada 15-21 Agustus bertempat di Hotel Aruna Senggigi bersama dengan Project Adlight dari KESDM EBTKE, LKPP, PT PII, PT SEI melakukan rapat koordinasi bersama menindaklanjuti dokumen pemenuhan yaitu pembahasan draft Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Selain dokumen pemenuhan, Adapun pembahasan outstanding yang akan dilakukan oleh Pemkab Lombok barat serta PT SEI guna percepatan menuju tahapan selanjutnya. Hasil dari rapat di Lombok Barat ini adalah kesepakatan jadwal finalisasi draft PKS dan pemenuhan outstanding.

Diskusi ini dihadiri oleh tim  Pemasaran dan Penjualan, Legal, Risk Management, Proyek dan Produksi, serta tim Akuntansi Keuangan dari PT Surya Energi Indotama.

Harapannya, setelah diskusi intensif yang dilakukan, KPBU-Lombok ini akan segera terlaksana dengan lancar sesuai dengan harapan bersama demi kemaslahatan masyarakat dan mewujudkan Lombok Barat yang terang benderang.

Riset PLTS Apung: BRIN, SEI, dan Gani Arta Peduli Pemanfaatan Sumber Daya Energi yang Ramah Lingkungan

Riset PLTS Apung: BRIN, SEI, dan Gani Arta Peduli Pemanfaatan Sumber Daya Energi yang Ramah Lingkungan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya, salah satunya sumber daya energi. Mulai dari minyak bumi, panas bumi, ombak, angin, matahari, dan lainnya. Pemanfaatan sumber daya energi yang maksimal dan ramah lingkungan akan menghasilkan kebermanfaatan bagi masyarakat serta keseimbangan bagi alam. Hal tersebut dapat terwujud ketika masyarakat paham atas pengelolaan berbasis lingkungan dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Demi mewujudkan pemanfaatan sumber daya energi yang maksimal dengan menggunakan teknologi terkini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Surya Energi Indotama (SEI), dan Gani Arta Dwitunggal sepakat untuk melakukan kerja sama Riset tentang Penerapan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Atas Permukaan Air. Penelitian yang dimulai sejak Juli 2022 ini bertempat di Kawasan PUSPIPTEK BRIN Serpong, tepatnya di area sekitar Danau Masjid Bahrul Ulum.

Pada proyek bersama ini, BRIN melalui Organisasi Riset Energi dan Manufaktur berperan sebagai pelaksana teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan penelitian berdasarkan Pasal 10 dan 11 Peraturan BRIN No. 7 Tahun 2022. Adapun SEI dan Gani Arta Dwitunggal menjadi perusahaan yang mensupport kebutuhan komponen penelitian Tim Riset BRIN. Salah satunya, SEI memberikan 16 Panel Modul Surya beserta dengan relnya, dan Gani Arta Dwitunggal memberikan sistem pengapung (floater) untuk peletakkan modul tenaga surya.

Penelitian ini memiliki tujuan besar untuk memanfaatkan energi matahari yang berpotensi besar di Indonesia. Semakin tingginya pembangunan di kawasan darat menjadi pemukiman atau industri, pemanfaatan area perairan dengan sistem PLTS Apung bisa menjadi solusi pemanfaatan energi baru terbarukan. Analisi kinera dari penelitian ini adalah perihal kesetimbangan energi, kajian karkteristik modul fotovoltaik yang mencakup efisiensi, kondisi fisik temperature dan kondisi visual,  karakteristik kondisi air yang nantinya akan tertutup modul fotovoltaik, kondisi fisik floater (warna, kekuatan, dan ketahanan), serta temperature ambient.

Harapannya, penelitian ini akan menjadi proyek bersama yang menghasilkan sebuah penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diimplementasikan untuk pemanfaatan sumber daya energi yang maksimal dan ramah lingkungan. Selain itu, segala proses dari penelitian ini dapat menjadi pengalaman bagi seluruh pihak untuk melanjutkan konservasi energi di bidang yang sama di masa mendatang.

PT Surya Energi Indotama Kontak Kami:
Surya Energi Indotama

PT Surya Energi Indotama

PT Surya Energi Indotama (SEI) berdiri pada tanggal 6 Desember 2007 dan diambil alih sebagai anak perusahaan dari PT Len Industri (Persero) pada 14 Januari 2009.