(022) 42830750 [email protected]
Media Sosial :
RUPS, SEI Raih Apresiasi atas Kinerja dan Tata Kelola

RUPS, SEI Raih Apresiasi atas Kinerja dan Tata Kelola

Jakarta (30/06/2025) - PT Surya Energi Indotama sebagai anak perusahaan dari PT Len Industri (Persero) yang merupakan holding industri pertahana DEFEND ID telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024. RUPS ini merupakan forum strategis tahunan yang juga diikuti oleh seluruh anggota DEFEND ID.

Dalam forum RUPS tersebut, Plt. Direktur Utama PT Surya Energi Indotama, I Made Sandika Dwiantara, yang hadir bersama jajaran Direksi lainnya, memaparkan perkembangan perusahaan serta berbagai capaian penting yang berhasil diraih sepanjang tahun 2024.

Di tengah tantangan dan dinamika bisnis yang tidak mudah, SEI tetap mampu menjaga kepercayaan dan dukungan dari para pemegang saham maupun Dewan Komisaris. Hal ini tercermin dari disetujuinya seluruh agenda RUPS yang diajukan berikut salah satunya merupakan persetujuan atas laporan tahunan dan laporan pengawasan dewan komisaris.

Dalam kesempatan tersebut, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi atas upaya Direksi SEI dalam menjaga stabilitas operasional dan keberlangsungan usaha di tengah dinamika bisnis yang dihadapi. Mereka juga mengapresiasi capaian realisasi KPI Dewan Komisaris yang mencapai 100%, sebuah indikasi bahwa fungsi pengawasan berjalan secara optimal dan profesional.

Lebih lanjut, Dewan Komisaris memberikan beberapa rekomendasi strategis seperti percepatan transformasi digital, penguatan manajemen keuangan, serta efisiensi biaya overhead, semua diarahkan untuk mendukung keberlanjutan dan daya saing perusahaan ke depan.

RUPS ini menjadi simbol penting bahwa di tengah tantangan, SEI tetap berkomitmen menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan menjaga transparansi serta akuntabilitas kepada seluruh pemangku kepentingan.

Dengan landasan kepercayaan yang tetap kuat, SEI terus melangkah menuju masa depan transisi energi nasional sebagai pionir dalam pengembangan energi surya di Indonesia.

SEI Mantapkan Posisi di Kancah Internasional melalui Kemitraan Strategis dengan Henko Energy

SEI Mantapkan Posisi di Kancah Internasional melalui Kemitraan Strategis dengan Henko Energy

Bandung (19/06/2025) — PT Surya Energi Indotama resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Henko Energy (Pty) Ltd, perusahaan energi asal Afrika Selatan, dalam rangka memperkuat kolaborasi di sektor energi terbarukan, khususnya tenaga surya.

Penandatanganan yang berlangsung di kantor SEI ini dilakukan oleh Plt. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI, Khanestyo, dan Executive Director Henko Energy, Dawid De Vries. Kemitraan ini menjadi langkah awal dari sinergi strategis kedua perusahaan dalam mendorong penggunaan energi bersih secara global.

Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh rencana implementasi dan pengembangan pasar pembangkit listrik tenaga surya di Afrika Selatan, sekaligus mencerminkan keseriusan kedua pihak dalam menjawab tantangan transisi energi.

Tak hanya itu, Inisiatif ini juga memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Afrika Selatan, terutama dalam bidang energi berkelanjutan dan inovasi teknologi ramah lingkungan.

Melalui penggabungan kekuatan teknologi, sumber daya, dan keahlian masing-masing, SEI dan Henko Energy optimistis kemitraan ini akan membuka jalan bagi kolaborasi jangka panjang yang berdampak nyata, baik secara teknis, ekonomi, maupun sosial dan lingkungan.

Kolaborasi ini menjadi wujud komitmen SEI untuk turut berperan aktif dalam solusi global atas tantangan energi dan krisis iklim, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam sektor energi terbarukan di kancah internasional.

Mengenal Hidrogen Hijau dan Potensi Besar Indonesia

Mengenal Hidrogen Hijau dan Potensi Besar Indonesia

Dalam upaya global mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emissions, hidrogen hijau atau green hydrogen kini menjadi fokus utama dalam transisi energi bersih dunia. Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia berada pada posisi yang sangat strategis untuk mengambil peran penting dalam rantai pasok energi bersih masa depan.

Hidrogen hijau digadang-gadang sebagai kunci dalam mewujudkan bauran energi rendah karbon, karena dapat digunakan lintas sektor dari transportasi, industri berat, hingga pembangkitan listrik tanpa menghasilkan emisi karbon dioksida. Dalam konteks ini, Indonesia bukan hanya memiliki potensi sebagai pengguna, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir hydrogen hijau di kawasan Asia dan dunia.

Sebenarnya, apa yang membuat hidrogen hijau begitu diminati? Mari kita simak rangkuman mengenai Hidrogen Hijau!

Apa Itu Hidrogen Hijau?

Hidrogen hijau adalah hidrogen yang diproduksi melalui proses elektrolisis air, yaitu pemisahan molekul air (H₂O) menjadi hidrogen (H₂) dan oksigen (O₂) menggunakan listrik dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau air.

Melalui proses menyetrum air ini, hidrogen menjadi pembawa energi yang efektif dengan kepadatan energi yang tinggi. Sebagai ilustrasi, kendaraan berbahan bakar hidrogen hanya membutuhkan waktu 3-5 menit untuk proses isi ulang hingga penuh. Ini jauh lebih cepat dari isi ulang daya baterai pada kendaraan listrik yang memakan waktu hingga 10 jam untuk home charging.

Istilah hidrogen hijau baru digunakan digunakan belakangan untuk membedakan hidrogen lainnya yang berasal dari gas alam atau batu bara (hidrogen kelabu). Sementara ada hidrogen biru apabila emisi dari hidrogen kelabu diinjeksi kembali ke dalam tanah. Ada pula hidrogen yang diproduksi dengan bantuan energi nuklir (hidrogen pink).

Dari hal tersebut bisa dikatakan bahwa hidrogen hijau dianggap sebagai satu-satunya bentuk hidrogen bebas karbon.

Manfaat dan Keunggulan Hydrogen Hijau

Hydrogen hijau memiliki berbagai manfaat strategis meliputi:

Zero-Carbon Energy Carrier, Hidrogen hijau dihasilkan dari energi terbarukan dapat disimpan sebagai energi bebas karbon.

Long Term Storage Solution, Tangki hidrogen memiliki kapasitas lebih besar dan lebih mudah ditingkatkan kapasitasnya dibanding baterai, serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik saat diperlukan

Alternative to Diesel Backup Power, Lebih ramah lingkungan dan cocok untuk daerah terpencil dan sebagai cadangan listrik

Promising Market Potential, Berdasarkan data yang dikutip dari plnp_upkendari pasar hydrogen hijau globall bisa mencapai USD 90 Miliar pada 2030.

Potensi Besar Hydrogen Hijau di Indonesia

Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk memproduksi hidrogen hijau dalam skala besar. Dengan kekayaan energi terbarukan yang tersebar di berbagai wilayah, dikutip dari katadata.co.id potensi teknis kapasitas terpasang energi untuk produksi hidrogen hijau di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 38 GW, dengan rincian sebagai berikut:

1.Pulau Sumatera: 6 GW

2. Pulau Jawa: 4 GW

3. Pulau Kalimantan: 7 GW

4. Pulau Sulawesi: 3 GW

5. Pulau Maluku & Papua: 16 GW

6. Pulau Nusa Tenggara: 2 GW

Tak hanya itu, menurut proyeksi energi nasional, permintaan hydrogen di Indonesia diperkirakan melonjak signifikan setelah tahun 2030, dengan estimasi mencapai 2 hingga 5 juta ton per tahun pada 2040. Angka ini menunjukkan kebutuhan strategis untuk mulai membangun fondasi ekosistem hydrogen hijau sejak dini, mulai dari infrastruktur, teknologi, regulasi hingga kemitraan industri.

Hidrogen hijau berperan penting dalam strategi dekarbonisasi sektor-sektor utama, terutama sektor industri dan transportasi berat. Bagi Indonesia, pemanfaatan hidrogen hijau bukan hanya mendukung transisi energi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru berbasis teknologi hijau, meningkatkan daya saing global, dan menciptakan lapangan kerja berbasis energi bersih.

Hidrogen hijau bukan hanya teknologi energi, melainkan langkah konkret menuju masa depan Indonesia yang bersih, mandiri, dan berkelanjutan. Dengan sinergi pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam peta energi hijau dunia.

Sumber data dan informasi : katadata.co.id, plnnp_upkendari

SEI Dorong Kolaborasi Strategis Energi Bersih Indonesia-Tiongkok Lewat Forum Tingkat Tinggi di Beijing

SEI Dorong Kolaborasi Strategis Energi Bersih Indonesia-Tiongkok Lewat Forum Tingkat Tinggi di Beijing

Beijing (10/06/2025) — Dalam momentum 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, PT Surya Energi Indotama (SEI) menegaskan komitmennya untuk memberikan kontribusi dalam mendorong percepatan transisi energi dan pengembangan industri hijau di Indonesia. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama SEI yang juga merupakan ketua umum Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), I Made Sandika Dwiantara, dalam forum High-Level Dialogue: Advancing Indonesia-China Cooperation on Clean Energy and Green Development yang digelar di Beijing, Tiongkok.

Forum yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) dengan dukungan Kedutaan Besar Indonesia untuk China, BRI Green Development Coalition (BRIGC), World Resources Institute (WRI) China, dan Chinese Renewable Energy Industries Association (CREIA) tersebut mempertemukan para pemangku kepentingan strategis dari kedua negara, untuk membahas langkah konkret dalam mempercepat transisi energi bersih, mengatasi tantangan iklim global, dan penguatan kemitraan bilateral.

Forum ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia-China Exchange Visit, yang dilaksanakan bertepatan dengan gelaran The 18th SNEC PV Power Expo di Shanghai, Tiongkok.

Dalam paparannya, Direktur Utama SEI yang juga merupakan ketua umum Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), I Made Sandika Dwiantara menyampaikan bahwa penguatan kerja sama Indonesia–Tiongkok harus berfokus pada strategi kolaboratif jangka panjang yang berdampak nyata terhadap pembangunan ekonomi dan lingkungan. Ia mengusulkan lima pilar utama kolaborasi diantaranya

1. Pengembangan Kawasan Industri Terintegrasi (Development of Integrated Industrial Areas)

2. Kemitraan Strategis (Strategic Partnerships)

3. Insentif Pemerintah (Government Incentives)

4. Pengembangan SDM (Human Resource Development)

5. Penguatan Riset dan Inovasi (Strengthening Research and Innovation)

Hal tersebut dapat menjadi kunci dalam memperkuat daya saing dan mendorong pertumbuhan industri nasional secara berkelanjutan. Tak hanya itu, Made menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan mitra yang memiliki visi selaras untuk Pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

“Indonesia membutuhkan mitra yang tidak hanya memiliki kemampuan teknologi, tetapi juga visi yang selaras untuk membangun masa depan energi berkelanjutan. APAMSI termasuk SEI siap menjadi jembatan kolaborasi yang konkret dengan sektor industri Tiongkok,” ujar Made di hadapan peserta forum.

Sebagai perusahaan pengembang energi terbarukan nasional yang telah berkiprah lebih dari satu dekade, SEI terus memperluas kiprahnya di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), battery energy storage system, elektrifikasi daerah terpencil, serta pengembangan produk serupa di bidang energi terbarukan lainya. Keikutsertaan SEI dalam forum internasional ini mencerminkan posisi perusahaan sebagai mitra terpercaya dalam transformasi energi bersih Indonesia.

Dengan membawa pendekatan kolaboratif, SEI berharap dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri energi hijau di kawasan Asia Tenggara dan mendorong pencapaian target dekarbonisasi nasional secara lebih efektif.

Wujudkan Smart Building dan Energy Management System : SEI dan Siemens Indonesia Jalin Kolaborasi

Wujudkan Smart Building dan Energy Management System : SEI dan Siemens Indonesia Jalin Kolaborasi

Jakarta (11/06/2025) — Percepatan transisi energi dan dorongan global menuju pembangunan rendah karbon menuntut sistem bangunan yang lebih efisien, adaptif, dan cerdas dalam mengelola energi. Menyikapi tantangan tersebut, PT Surya Energi Indotama (SEI) menjalin kerja sama strategis dengan Siemens Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam ajang Siemens Tech Summit 2025.

Kerja sama ini menandai komitmen kedua perusahaan dalam menghadirkan solusi terintegrasi untuk Pengemban PLTS, solusi Smart Building dan Energy Management System yang cerdas dan berkelanjutan.

Dengan pengalaman dan teknologi yang saling melengkapi, SEI dan Siemens akan mendorong transformasi digital dalam sektor infrastruktur, termasuk pelatihan tenaga kerja, riset terapan, dan penerapan teknologi pintar di berbagai proyek. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem bangunan yang lebih efisien, adaptif, dan rendah emisi karbon.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI, Khanestyo, menjelaskan bahwa kerja sama ini selaras dengan visi perusahaan sebagai penyedia solusi total di bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.

“Kerja sama ini sangat selaras dengan visi kami sebagai penyedia solusi total di bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Kami memiliki pengalaman luas dalam proyek-proyek energi surya, dari skala kecil hingga besar, dan siap mendukung upaya transisi energi melalui pendekatan yang menyeluruh,”. Ujarnya.

SEI telah dikenal luas sebagai pelaku utama dalam pengembangan energi bersih di Indonesia. Selain perannya sebagai EPC (Engineering, Procurement, Construction), SEI juga aktif dalam menyediakan layanan O&M, konservasi energi, hingga pelatihan teknis untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Penandatanganan MoU ini menandai awal dari kolaborasi jangka panjang antara SEI dan Siemens Indonesia dalam menjawab tantangan energi masa depan yang sejalan dengan arah pembangunan nasional dengan pendekatan yang inovatif, kolaboratif dan berkelanjutan.

Wujudkan Industri Hijau, Kini Industri Tekstil Beralih Ke Energi Terbarukan

Wujudkan Industri Hijau, Kini Industri Tekstil Beralih Ke Energi Terbarukan

Industri tekstil global kini tengah mengalami pergeseran besar menuju praktik produksi yang lebih ramah lingkungan. Hal ini didorong oleh kebijakan pajak karbon yang diterapkan Uni Eropa terhadap produk impor yang memasuki wilayah mereka. Kebijakan ini menuntut industri tekstil Indonesia untuk segera beradaptasi dengan menerapkan proses produksi yang berkelanjutan dan rendah karbon agar tetap kompetitif di pasar internasional. Kini penerapan energi surya di lingkungan industri tekstil semakin menjamur. Selain dari penghematan energi listrik, pengurangan emisi karbon dan ramah lingkungan dapat dihasilkan di industri tersebut serta daya saing produk dapat dioptimalkan.

PT Sembcorp Energy Indonesia dan PT Surya Energi Indotama (SEI) sebagai Engineering, Procurement, Construction (EPC) membangun PLTS Atap dengan total kapasitas 4.9 MWp di PT Delta Merlin Sandang Tekstil 1, Sragen Jawa Tengah. Tujuan pemasangan PLTS Atap ini sebagai bentuk sumbangsih industry yang ramah lingkungan, serta optimalkan energi bersih yang dihasilkan oleh PLTS. Sistem PLTS yang digunakan yaitu sistem on-grid yang tersebar di 2 gedung.

“Energi terbarukan ini secara harga lebih murah dari apa yang kita sudah jalankan, harapannya dari sisi operasional kita bisa turun secara cost, jadi untuk produksi kita bisa bersaing lagi” ujar Jordi Pratama, Factory Manager PT DMST 1.

Dalam perjalanan proyek PLTS Atap ini, komunikasi yang intens dan koordinasi menjadi peran utama dengan pihak-pihak terkait. “Tantangan yang kami hadapi adalah faktor cuaca, dimana memasuki musim penghujan, yang kedua proses Lifting, kami harus menyebarkan delapan ribu lebih PV Module yang tersebar di 2 gedung, Alhamdulilah meskipun banyak terkendala di lapangan, proyek ini dapat diselesaikan” ujar Asep Surojudin, Site Coordinator SEI.

Dengan penuh ketelitian serta koordinasi yang tepat, proyek ini telah selesai dan dapat dirasakan manfaatnya. Harapannya PLTS Atap dapat memberikan dampak positif terhadap sisi operasional pabrik. “Bagi SEI keterlibatan proyek PLTS Atap ini menjadi bukti nyata komitmen kami mendukung energi bersih dan terbarukan di Indonesia” ujar Febrian Lutfi, Project Manager SEI. Mari dukung energi bersih di Indonesia!

Komitmen Tanpa Kompromi: SEI Raih Dua Sertifikasi CSMS High Risk

Komitmen Tanpa Kompromi: SEI Raih Dua Sertifikasi CSMS High Risk

Bandung (09/06/2025) – PT Surya Energi Indotama (SEI) kembali menegaskan komitmennya terhadap keselamatan kerja dengan berhasil meraih Sertifikasi Contractors Safety Management System (CSMS) kategori High Risk dari tim assessment CSMS HSSE PT Pertamina Power Indonesia - Sub Holding Power & NRE. Penilaian dilakukan secara menyeluruh pada 6 Mei 2025 dan 14 Mei 2025, dengan hasil akhir menyatakan bahwa SEI lulus dengan nilai memuaskan.

Untuk sertifikasi CSMS Pertamina, SEI telah melalui serangkaian tahapan, dimulai dari proses pra-kualifikasi hingga verifikasi, dengan pemenuhan seluruh persyaratan administratif yang dinyatakan lolos pada 6 Mei 2025. Tahapan berikutnya adalah proses verifikasi dokumen, yang dilakukan melalui kunjungan langsung tim assessment ke Kantor SEI.

Rangkaian proses penilaian verifikasi dokumen terdiri dari 8 proses, diantaranya kepemimpinan dan akuntabilitas, kebijakan dan sasaran, organisasi, tanggung jawab, sumber daya, dokumen, manajemen resiko, perencanaan dan prosedur, implementasi dan pengendalian operasional, jaminan pemantauan, pengukuran dan audit, serta tinjauan manajemen.

Melalui kegiatan penilaian CSMS tersebut, hasil akhir penilaian menyatakan bahwa PT Surya Energi Indotama mendapat nilai 85,51% dengan kriteria high risk.

Sementara itu, untuk sertifikasi CSMS dari SKK Migas, proses penilaian dilakukan pada 14 Mei 2025, di mana SEI memperoleh nilai kualifikasi sebesar 60,22% dan kembali dinyatakan lulus dalam kategori risiko tinggi.

Dengan pencapaian ini, SEI kini memegang dua sertifikasi CSMS High Risk sekaligus dari Pertamina dan SKK Migas, memperkuat rekam jejak perusahaan sebagai mitra terpercaya dalam penerapan sistem keselamatan kerja yang andal di sektor energi dan konstruksi.

HSE Officer yang juga merupakan PIC HSE untuk pengerjaan CSMS, Elyana Febrianti menyampaikan apresiasi atas hasil positif dari proses sertifikasi ini

“Kami mengucapkan terima kasih atas hasil penilaian CSMS yang telah diberikan, khususnya dalam aspek Health, Safety, and Environment (HSE). Kami bersyukur bahwa dari dua user yang melakukan evaluasi, kami memperoleh kategori Risiko Tinggi, yang dalam konteks ini menunjukkan bahwa kinerja kami telah memenuhi standar yang tinggi dan dinyatakan bagus serta lolos kualifikasi CSMS mereka.”

Elyana menambahkan bahwa capaian ini merupakan bukti konkret atas komitmen SEI dalam menjaga integritas penerapan prinsip-prinsip HSE di seluruh lini operasional perusahaan.

Lebih dari sekadar pencapaian administratif, sertifikasi ini menjadi pijakan penting dalam upaya SEI membangun budaya keselamatan kerja yang berkelanjutan. Elyana menegaskan

“Kami berharap pencapaian ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja HSE kami ke depannya. Komitmen kami adalah menjadikan aspek keselamatan, kesehatan kerja, dan perlindungan lingkungan sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas.”

“Kami juga terbuka terhadap setiap masukan sebagai bagian dari proses perbaikan berkelanjutan, agar dapat memberikan kontribusi terbaik bagi keberhasilan proyek secara keseluruhan, serta menjaga kepercayaan seluruh stakeholder.”

Keberhasilan SEI dalam meraih sertifikasi CSMS High Risk dari PT Pertamina Power Indonesia - Sub Holding Power & NRE ini semakin memperkuat posisi SEI sebagai mitra strategis yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga unggul dalam pengelolaan keselamatan dan lingkungan kerja.**

Perkuat Komitmen Berkelanjutan : SEI dan SNE Teken MoU Kolaborasi ESG

Perkuat Komitmen Berkelanjutan : SEI dan SNE Teken MoU Kolaborasi ESG

Bandung (05/06/2025) – Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PT Surya Energi Indotama (SEI) menjalin kerja sama strategis dengan PT Satria Nusa Enjinering (SNE) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di kantor SEI.

Penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam membangun sinergi antar perusahaan nasional yang memiliki visi sejalan terhadap keberlanjutan dan tata kelola yang bertanggung jawab. Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI, Khanestyo, beserta jajaran manajemen. Juga Direktur Utama SNE, Feli Zulhendri, beserta jajaran.

Acara diawali dengan sesi sharing di program SEI Morning Session dari Feli Zulhendri yang mengangkat tema “Water Sustainability for Better Indonesia”. Dalam presentasinya, Feli memaparkan pentingnya pengelolaan air limbah sebagai bagian integral dari solusi keberlanjutan, serta memperkenalkan pendekatan inovatif yang dapat mengubah air limbah menjadi sumber air bersih yang aman dan bermanfaat. Pemaparan ini mendapat perhatian tinggi dari para peserta dan memantik diskusi yang hangat dalam sesi tanya jawab.

Momentum kolaboratif ini kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman, yang menjadi simbol resmi dimulainya kerja sama antara SEI dan SNE dalam mengembangkan inisiatif-inisiatif ESG yang berdampak nyata, baik dalam lingkup industri maupun masyarakat luas.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI, Khanestyo, menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, khususnya dalam pengembangan solusi hijau dan praktik bisnis berkelanjutan. “Kami percaya bahwa sinergi ini akan memberikan kontribusi positif tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

Dengan semangat kolaboratif dan visi keberlanjutan yang kuat, SEI dan SNE optimis kerja sama ini akan menjadi fondasi penting dalam menciptakan inovasi-inovasi hijau yang relevan dan berdaya guna untuk masa depan Indonesia.**

Kebersamaan dalam Berkurban, SEI dan Len Wujudkan Semangat Berbagi

Kebersamaan dalam Berkurban, SEI dan Len Wujudkan Semangat Berbagi

Bandung (05/06/2025) — Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, PT Surya Energi Indotama (SEI) bersama induk perusahaan PT Len Industri (Persero), menunjukkan komitmen kebersamaan dan kepedulian sosial melalui program penyaluran hewan kurban. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari inisiatif bersama Len Incorporated dan Defend ID.

Dalam semangat kolaborasi dan gotong royong, sebanyak 32 ekor sapi, 1 ekor kerbau, dan 58 ekor kambing disalurkan secara serentak ke berbagai wilayah, mencakup Bandung, Subang, Banten, hingga Surabaya. Program ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga sarana mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat sekitar.

Di lingkungan kantor SEI, penyerahan hewan kurban dilaksanakan secara simbolis oleh Pjs. General Manager Human Capital & General Affair, Dea Puspitasari, kepada perwakilan warga RW 04 Kelurahan Kebon Lega. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua RW 04 Asep Supriadi dan Ketua Panitia Qurban, Koswara Somawijaya.

"Terima kasih banyak kepada SEI. Semoga hewan kurban ini membawa manfaat dan keberkahan bagi seluruh warga. Aamiin,"* ungkap Koswara.

Sementara itu, di kantor pusat PT Len Industri (Persero), penyaluran hewan kurban dihadiri oleh Camat Regol, Lurah Pasirluyu, perwakilan warga Kelurahan Pasirluyu, serta jajaran direksi Len Incorporated.

Dalam sambutannya, Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko PT Len Industri (Persero), Amalia Maya Fitri, menekankan bahwa kurban adalah simbol dari nilai-nilai keikhlasan dan empati yang harus terus dijaga, khususnya di lingkungan korporasi.

"Ibadah kurban pada dasarnya adalah bentuk ketaatan vertikal kepada Allah SWT. Namun, makna sosialnya sangat dalam. Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa perusahaan hadir bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang peduli dan berbagi,"* tutur Amalia.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen perusahaan dalam membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat.

"Kami berharap langkah kecil ini bisa memberikan dampak positif dan mempererat kedekatan antara perusahaan dan lingkungan sekitar," tutupnya.

Dengan semangat berbagi dan berkolaborasi, SEI dan Len terus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebermanfaatan dalam setiap langkah, menjadikan Idul Adha bukan hanya momentum keagamaan, tetapi juga panggilan sosial untuk saling menguatkan.**

Jejak Awal Energi Surya Indonesia : Modul Surya Pertama di Len Tahun 1998

Jejak Awal Energi Surya Indonesia : Modul Surya Pertama di Len Tahun 1998

PT Len Industri (Persero), sebagai induk perusahaan dari PT Surya Energi Indotama, telah memainkan peran penting dalam sejarah pengembangan teknologi energi surya di Indonesia.

Komitmen Len terhadap kemandirian energi nasional dimulai sejak tahun 1986, saat perusahaan memperkenalkan teknologi Solar Home System (SHS) untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang belum teraliri listrik konvensional. Inisiatif ini menjadi titik awal kontribusi nyata Len dalam penyediaan energi bersih bagi masyarakat.

Perjalanan Len berlanjut secara signifikan pada tahun 1998, dengan keberhasilan menciptakan prototype modul surya. Modul Surya ini merupakan hasil kerja sama antara Len, Solarex Australia, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Modul Surya tersebut menjadi tonggak awal pengembangan teknologi fotovoltaik di dalam negeri.

Tak berhenti di tahap prototype, Len mengembangkan modul surya produksi lokal dengan kapasitas awal 1,2 MW per tahun pada tahun yang sama. Seiring berkembangnya teknologi dan kebutuhan pasar, kapasitas produksi pun terus ditingkatkan

  • 10 MW per Tahun pada Tahun 2009
  • 46 MW per Tahun pada Tahun 2015
  • 71 MW per Tahun pada Tahun 2020

Pencapaian besar diraih pada tahun 2016, saat Len berhasil menjadi pelaksana proyek solar panel terbesar pertama di Indonesia, yaitu IPP PLTS Oelpuah Kupang dengan kapasitas 5 MW. Proyek ini menjadi simbol transisi energi bersih dan kebangkitan industri fotovoltaik nasional.

Seiring waktu, Len juga terus melakukan pengembangan fasilitas produksi serta mendapatkan berbagai sertifikasi mutu nasional dan internasional, memperkuat posisi Len sebagai Pioneer Solar PV ManufacturIng di Indonesia.

Kini, fasilitas produksi panel surya tersebut telah diakuisisi oleh PT Surya Energi Indotama selaku anak perusahaan, untuk melanjutkan pengembangan dan industrialisasi teknologi energi surya secara lebih fokus dan terintegrasi.

"Dari satu modul Surya kecil di tahun 1998, menjadi Langkah besar untuk negeri"

Melalui PT Surya Energi Indotama, kami terus berkomitmen menghadirkan solusi energi terbarukan yang andal dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia**

PT Surya Energi Indotama Kontak Kami:
Surya Energi Indotama

PT Surya Energi Indotama

PT Surya Energi Indotama (SEI) berdiri pada tanggal 6 Desember 2007 dan diambil alih sebagai anak perusahaan dari PT Len Industri (Persero) pada 14 Januari 2009.