Kategori: Berita
Keren! Masyarakat Antusias Ikuti Live Streaming dan Talkshow Bisnis LenSOLAR bersama PRFM Bandung
Bandung, (30/05/22) - Demi meningkatkan pemahaman tentang tren PLTS di kalangan urban, LenSOLAR bekerjasama dengan PRFM mengadakan Talkshow Bisnis dengan tema “Tren Baru Energi Surya Bagi Masyarakat Urban” yang dilakukan secara live streaming di Instagram @lensolar.id dan @prfmnews , serta on air di 107,5 FM pada Senin (30/05), pukul 08.00-09.00 WIB.
I Made Sandika Dwiantara selaku Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis menjadi pembicara utama yang memaparkan bagaimana penggunaan PLTS yang mulai menjadi tren di kalangan urban. “Tahun 2021-2022 ini bisa dibilang industri (tenaga surya) sedang sunrise. Dengan adanya isu-isu dan sekarang kita jadi tuan rumah G20 terkait energy sustainability, kita semakin mudah untuk melakukan penetrasi penggunaan PLTS. Saat ini cukup mudah untuk mengajak masyarakat beralih ke tenaga surya. Mayoritas berada di kalangan urban,” ujar Made.
Meskipun talkshow ini disiarkan pagi hari, antusiasme masyarakat pendengar PRFM dan live streaming Instagram sangatlah tinggi. Pertanyaan silih berganti disampaikan sehingga membuat talkshow yang dipandu oleh Donna selaku penyiar PRFM saat itu semakin seru dan penuh dengan informasi. Mulai dari pertanyaan tentang sistem integrasi dengan listrik konvensional, lahan yang dibutuhkan untuk pemasangan PLTS, hingga pricelist dan promo yang ditawarkan. Beberapa pendengar PRFM juga menyampaikan ketertarikannya untuk menggunakan tenaga surya sebagai solusi penghematan listrik di perkotaan.
Dengan adanya talkshow ini, PT SEI bersama LenSOLAR berharap masyarakat semakin yakin untuk beralih menggunakan energi baru terbarukan. Bagi masyarakat yang sudah memiliki niat untuk mengaplikasikan tenaga surya di rumahnya, talkshow ini menjadi sarana perkenalan perusahaan kepada masyarakat untuk menjadi partner dalam visi penghematan energi dan pengurangan emisi karbon di lingkungan kita. (**)
Berita Lainnya
Pelabuhan Merak dan Bakauheuni Segera Dialiri Listrik Tenaga Surya!
Cilegon (24/05/22), Tidak hanya di lingkungan perkantoran atau residensial, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pun kini mulai diterapkan di area pelabuhan. Salah satu yang mengaplikasikannya adalah Pelabuhan Merak di Banten dan Bakauheuni di Lampung.
Selain tentunya bertujuan untuk mendapatkan penghematan dan efisiensi beban listrik di lingkungan pelabuhan, pembangunan PLTS ini juga didasari atas kerja sama antara BUMN lewat program sinergi BUMN, terkait dengan pemanfaatan dan penggunaan EBT di lingkungan BUMN.
Proses pembangunan PLTS ini telah dimulai berdasarkan kerja sama antara PT Indonesia Ferry Properti (PT IFPRO) dan PT Surya Energi Indotama (PT SEI) sebagai anak perusahaan BUMN PT Len Industri (Persero). Dengan skema Build Operate Transfer (BOT), PLTS akan dipasang di area atap Sosoro Mall Terminal Eksekutif Merak sebesar 324 kwp, dan Anjungan Agung Mall Terminal Eksekutif Bakauheuni sebesar 189 kwp dengan total keseluruhan kapasitas 513 kwp.
Bagi PT SEI, proyek ini merupakan salah satu pencapaian sebagai developer di bidang tenaga surya. Transformasi PT SEI yang sebelumnya banyak berperan sebagai EPC akan terus berkembang menjadi perusahaan developer tenaga surya yang memiliki kapabilitas dan kualitas baik. Hingga saat ini, progres pembangunan PLTS masih terus berjalan. Harapannya, akhir Mei 2022 ini seluruh PLTS sudah bisa terpasang sehingga beberapa fasilitas di Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak dan Bakauheuni bisa segera dialiri listrik dari tenaga surya. Ini merupakan bagian dari bagaimana kita mendukung penggunaan energi bersih yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi produksi emisi karbon di bumi kita.(**)
Berita Lainnya
Kunjungi PT Len, Pemerintah Zimbabwe Kembali Jajaki Kerja Sama di Bidang Energi Tenaga Surya
Bandung, (20/05/22) Wakil Presiden sekaligus Menteri Kesehatan dan Perlindungan Anak Zimbabwe, Constantino Chiwenga melakukan kunjungan ke PT Len Industri (Persero) pada Jumat (20/05). Dengan didampingi oleh Menteri Pertanahan, Pertanian Perikanan, Air & Pemukiman Zimbabwe Hon. J. Masuka, Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia Shofia Nyamudeza, Duta Besar RI untuk Zimbabwe Y.M. Dewa Made Juniarta Sastrawan, serta delegasi lainnya, rombongan bermaksud menjajaki potensi kerja sama dengan anak perusahaan PT Len, yaitu PT LRS dalam bidang teknologi kereta api dan PT SEI dalam bidang tenaga surya.
Kunjungan ini merupakan kali kedua dimana Pemerintah Zimbabwe menjajaki kerja sama, khususnya di bidang energi tenaga surya. Duta besar Zimbabwe untuk Indonesia Shofia Nyamudeza pernah mengunjungi PT Len pada tahun 2020 dengan didampingi oleh Direktur Utama PT Surya Energi Indotama (PT SEI), Bambang Iswanto, dalam diskusi potensi kerja sama pembangunan PLTS di Zimbabwe. Bahkan pada tahun 2019, PT SEI sudah pernah melakukan survey ke Zimbabwe untuk penjajakan kerja sama tersebut.
Direktur Pemasaran & Pengembangan Bisnis PT SEI, I Made Sandika, dalam presentasinya di hadapan delegasi kunjungan menjelaskan bagaimana PT SEI dapat menyediakan produk, servis dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off Grid & On Grid PV System, Hybrid PV System dan lainnya.
“Sejak tahun 2019, PT SEI telah menginisiasi kolaborasi dengan Zimbabwe Power Company (ZPC), Zimbabwe Energy Regulatory Authority (ZERA), maupun Rural Electrification Fund (REF), serta Ministry of Energy and Power Development (MoEPD),” tambah Made.
Selain untuk menaggulangi krisis energi, kehadiran PLTS juga dilirik Menteri Pertahanan, Pertanian Perikanan, Air & Pemukiman Zimbabwe, Hon J. Masuka untuk membuat suatu sistem petanian terintegrasi dengan pengadaan pompa air bertenaga surya. Hal ini dijelaskan oleh Dewa Made selaku Duta Besar Indonesia untuk Zimbabwe.
“Mereka ingin membuat sistem pertanian terintegrasi. Setelah menyiapkan traktor dan alat-alat pertanian, karena kondisi air disana juga cukup sulit maka mereka ingin membuat pompa air yang sumber energinya dari tenaga surya.”
PT SEI selalu siap untuk seluruh peluang kerja sama, baik sebagai EPC maupun Developer. Hal ini sesuai dengan tagline dan semangat PT SEI tahun ini yaitu “Transformation To Be Future Developer”. PT SEI juga mampu untuk melebarkan portofolio bisnisnya ke luar negeri demi kemajuan dan eksistensi perusahaan. Dipenghujung kunjungan, rombongan tamu delegasi juga meninjau langsung fasilitas produksi di PT Len industri, mulai dari elektronik sistem persinyalan kereta api hingga pabrikasi modul surya yang memiliki kapasitas produksi 71 MWp/tahun. (**)
Berita Lainnya
Terobosan PT SEI Bangun Pabrik Ice Maker dan Cold Storge Hasil Kerja Sama dengan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung
(Bangka Selatan, 10/05/22) Ground Breaking Pembangunan Pabrik Ice Maker dan Cold Storage Bertenaga Surya yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan PT Surya Energi Indotama (PT SEI) telah diselenggarakan. Bertempat di Tukak Sadai, Kab. Bangka Selatan, acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Kep. Bangka Belitung Drs. Abdul Fatah, Pewakilan Pemkab. Bangka Selatan, PT SEI sebagai investor, Forkopimda, Bumdes, aparatur desa, dan perwakilan nelayan dari 5 desa sekitar.
Pada acara tersebut, Abdul Fatah meletakkan material pasir sebagai simbolis dimulainya pembangunan. Bersamanya, Bambang Iswanto selaku Direktur Utama PT SEI, Musani selaku Wakil Ketua DPRD Kab. Bangka Selatan, Haris Setiawan sekalu Perwakilan Pemkab. Bangka Selatan, dan Joko Isnawan selaku Kapolres Bangka Selatan turut andil dalam prosesi simbolis tersebut.
“Ini (pembangunan) adalah sebuah harapan untuk kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di Desa Tukak Sadai”, ujar Abdul Fatah.
Pembangunan Pabrik Ice Maker dan Cold Storage Bertenaga Surya merupakan salah satu jawaban dari permasalahan para nelayan di Bangka Belitung, khususnya Tukak Sadai. Daya tahan kesegaran ikan, udang, atau tangkapan laut lainnya yang terbatas terjadi karena tidak tercukupinya kebutuhan es atau pendingin dalam proses penyimpanan sementara maupun pengiriman. Nelayan pun tak dapat menjual hasil tangkapan ke daerah yang lebih jauh atau menyimpan hasil tangkapan yang lebih lama.
Dengan adanya ketersedian es yang lebih banyak dari Pabrik Ice Maker, nelayan dapat memanfaatkannya untuk menjaga kesegaran hasil tangkapan. Terlebih lagi permintaan es bagi nelayan di Tukak Sadai yang digadang sebagai desa nomor 2 penyumbang hasil tangkapan ikan tertinggi di Bangka ini baru tercukupi 28 ton dari kebutuhan sekitar 80 ton/hari.
Pembangunan ini telah digagas bersama antara pemerintah provinsi dengan PT SEI. Sebagai perusahaan yang memiliki visi sebagai solusi permasalahan masyarakat, PT SEI yang juga merupakan anak perusahaan dari PT Len Industri (persero) dan bagian dari Holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID, siap untuk menjadi bagian dari solusi tersebut.
Selain dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan es dan pendingin hasil tangkapan nelayan di Bangka Belitung, Pabrik Ice Maker dan Cold Storage Bertenaga Surya ini juga mampu menjawab kebutuhan energi bersih dan pengurangan emisi karbon dari PLTS yang terpasang.
“Ini adalah suatu kondisi pembangunan yang betul-betul bagus dan sangat baik. Kita menggunakan Energi Baru Terbarukan dengan tenaga surya. Mudah-mudahan Ground Break pada hari ini adalah menjadi nyata besok dan lusa, serta bermanfaat bagi kita,” ujar Abdul Fatah dalam sambutannya.
Tukak Sadai di Kabupaten Bangka Selatan ini akan menjadi pilot project pembangunan Pabrik Ice Maker dan Cold Storage yang tidak menutup kemungkinan akan dibangun di desa-desa lainnya. “Ini adalah satu percontohan bagaimana membangun ice maker dan cold storage menjadi satu kesatuan integrasi. Tentu saja jika setelah ini kita lakukan, tidak menutup kemungkinan implementasi ini akan dilakukan di daerah lainnya,” Ujar Bambang Iswanto dalam sambutannya.
Besar harapan bagi Pemprov Kepulauan Bangka Belitung agar pembangunan seperti ini akan berlanjut dan menjadi pemantik ke daerah-daerah lainnya sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Bagi PT SEI, besar harapan pembangunan ini dapat menjadi langkah baru dari bagaimana perusahaan dapat memberikan solusi bagi masyarakat.
Berita Lainnya
Semangat Kebersamaan Melalui Buka Bersama PT SEI
Bandung, (22/4/22) - Sebagai bentuk kemeriahan di Bulan Ramadhan, PT Surya Energi Indotama (PT SEI) melaksanakan kegiatan Buka Bersama (Bukber) yang diadakan untuk seluruh karyawan. Kegiatan Bukber dilakukan secara internal sebagai pengingat bagi seluruh karyawan untuk selalu bersyukur dalam kebersamaan di bulan yang suci ini.
Bukber PT SEI dibuka dengan Tilawah dan Sari Tilawah yang dibawakan oleh karyawan PT SEI, yakni Ilyas dan Nindya. Kegiatan ini dilajutkan dengan sambutan dari Direktur Utama PT SEI Bambang Iswanto, “Kegiatan ini dapat menjadi satu momen kebersamaan, karena yang paling penting adalah kebersamaan kita. Rasa syukur kita dapat dimanifestasikan melalui kebersamaan ini.”
Pada kesempatan bulan Ramadhan kali ini, PT SEI juga turut melaksanakan kegiatan Ramadhan Singing Competition dengan jumlah lebih dari 120 peserta. Pemenang dari Ramadhan Singing Competition diundang pada acara Bukber sebagai bentuk apresiasi sekaligus untuk memeriahkan acara Bukber PT SEI.
Suasana Bukber PT SEI dirasakan begitu khidmat dengan Tausyiah dari Ust. Muhammad Ishak, “Inilah kesempatan kita dan momen yang berharga bagi kita. Bulan ini menjadi bulan yang mengajarkan cinta kasih dalam kebersamaan.”
Meskipun kegiatan Bukber dilaksanakan untuk internal karyawan, PT SEI tetap melakukan kegiatan bakti sosial melalui program Corporate Social Responsiblity (CSR) dengan memberikan santunan kepada 6 panti asuhan sebagai bentuk kepedulian yang diserahkan secara simbolis kepada perwakilan Panti Asuhan Al-Fadhila.
PT SEI percaya bahwa kebersamaan adalah kunci keberhasilan dari perusahaan. PT SEI akan terus saling menopang untuk mencapai tujuan perusahaan bersama.
Berita Lainnya
SEI Ikut Deklarasikan Orde Gigawatt Energi Surya di Indonesia dalam ISS 2022
(Jakarta,19/4/22) Dalam rangka memobilisasi potensi investasi energi surya di Indonesia dan mengakselerasi pemanfaatan PLTS untuk mencapai target Kebijakan Energi Nasional (KEN), Kementerian ESDM bersama Institute for Essential Services Reform (IESR) menyelenggarakan Indonesia Solar Summit (ISS) 2022 yang bertempat di Pullman Jakarta Indonesia Thamrin CBD. Acara yang bertujuan untuk membuka pasar energi surya ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk PT SEI sebagai perusahaan pionir di bidang tenaga surya.
Pada acara tersebut, berbagai pemangku kepentingan di bidang energi surya melakukan deklarasi komitmen pengembangan energi surya yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pengembang, investor, sampai dengan pengguna akhir atau pelaku usaha seperti Commercial & Industry. Deklarasi ditandai dengan penandatanganan komitmen di atas modul surya yang menjadi simbol dari industri tenaga surya.
PT SEI bersama 31 perusahaan lainnya telah mendeklarasikan diri untuk membangun PLTS dengan kapasitas total 2,3 GW pada 2022 dan 2023 yang mencakup PLTS atap (persentase terbesar), PLTS atas tanah, dan PLTS terapung. Selain itu, terdapat pula rencana pembangunan pabrik komponen pendukung PLTS di Indonesia. Dengan komitmen ini, tentu akan memberikan angin segar bagi investasi energi surya di Indonesia.
Sebelum acara puncak berupa deklarasi dilakukan, sebelumnya terdapat rangkaian acara ISS yang telah diselenggarakan. Mulai dari workshop G20, perkembangan PLTS di Indonesia dan Dunia, hingga forum diskusi. Seluruh perusahaan turut serta dalam kegiatan ini dengan tujuan berkontribusi aktif dalam kemandirian energi Indonesia, khususnya pemanfaatan tenaga surya sebagai bagian dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
Potensi Energi Surya di Indonesia
Seperti diketahui, potensi energi surya di Tanah Air jumlahnya tak main-main, yakni mencapai 207,8 Giga Watt (GW). Namun, hingga akhir 2021, kapasitas terpasang PLTS RI baru mencapai 200,1 Mega Watt (MW).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dalam acara ISS 2022 mengatakan bahwa energi surya akan berperan penting dalam penyediaan listrik nasional, terutama dalam roadmap transisi energi Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Pasalnya, dari 587 Giga Watt (GW) kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang ditargetkan akan beroperasi pada 2060, sebesar 361 GW atau lebih dari 60% direncanakan berasal dari energi surya.
Ego menjelaskan bahwa pemerintah setidaknya memiliki tiga program besar pemanfaatan energi surya, yakni PLTS atap, PLTS ground-mounted skala besar, dan PLTS terapung.
"Implementasi beragam program ini membutuhkan kontribusi dari banyak pihak, tak hanya pemerintah, pemegang wilayah usaha, maupun pengembang energi terbarukan, tetapi juga para pengguna energi, seperti sektor komersial dan industri," kata Ego dalam acara Indonesia Solar Summit 2022, Selasa (19/4/2022).
Berita Lainnya
Berbagi Kebaikan di Bulan Ramadhan
Bandung, (13/04/2022). PT SEI melakukan serangkaian agenda berbagi takjil pada tanggal 11 dan 13 April 2022 dan diselingi pembagian nasi box yang dilakukan pada tanggal 12 April 2022. Takjil dibagikan sebanyak 200 bungkus dan nasi box dibagikan dengan jumlah 500 porsi. Kegiatan ini dilakukan di lingkungan PT SEI yang dikoordinir oleh departemen Humas serta bekerja sama dengan departemen lainnya.
Agenda ini merupakan agenda tahunan PT SEI yang dilakukan setiap bulan Ramadhan sebagai bentuk sosial dan rasa syukur dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian kepada masyarakat di lingkungan PT SEI. Pemberian takjil dan nasi box ditargetkan untuk pekerja jalanan, supir angkot, ojek online, dan masyarakat yang membutuhkan lainnya.
Berita Lainnya
Bersama Len dan APAMSI, PT SEI Ikuti Pameran SOLARTECH Indonesia 2022
Jakarta, (18/3/2022) PT SEI dan PT Len Industri turut hadir dalam Pameran SOLARTECH Indonesia The 7th Indonesia International Solar Power & PV Technology Exhibition 2022 bersama Asosiasi Pabrikan Modul Surya (APAMSI) yang diselenggarakan pada tanggal 17-19 Maret 2022. Pameran ini berlangsung selama tiga hari di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Selain untuk memperkenalkan PT SEI sebagai bagian dari PT Len, acara ini juga merupakan momentum untuk melihat perkembangan perusahaan renewable energy lainnya. Mulai dari bagaimana harga pasar yang ditawarkan, teknologi terbaru yang memungkinkan untuk diterapkan oleh PT SEI, hingga kegiatan RnD untuk melakukan pengembangan produk perusahaan.
Pameran ini diklaim menjadi Pameran Solar PV dan Energy Storage terbesar di Asia Tenggara. Pesertanya pun beragam mulai dari perusahaan dalam negeri, hingga mancanegara seperti China, Korea, Jerman, India, dan lainnya. Sebagai negara dengan penduduk terbanyak dan konsumsi energi terbesar di Asia Tenggara, dunia internasional melihat bahwa Indonesia menjadi salah satu pasar yang potensial untuk pengembangan Solar PV. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa pameran ini diselanggarakan.
PT SEI mendapatkan kesempatan untuk mengisi stand dengan berkolaborasi dengan PT Len dan APAMSI pada hari kamis, 18 Maret 2022 kemarin.
Berita Lainnya
Tanda Tangani MoU dengan PT SEI, Gubernur Erzaldi Rosman Siap Lakukan Percepatan Pembangunan EBT di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Bandung, (24/1/2022). Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman melakukan kunjungan PT Surya Energi Indotama (SEI) pada Senin, 24 Januari 2022. Dalam kunjungannya, Erzaldi sekaligus menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama antara pemerintah provinsi dengan PT SEI dalam pemanfaatan listrik tenaga surya dan konservasi energi di Kepulauan Bangka Belitung, khususnya di daerah-daerah yang sulit terjangkau listrik konvensional.
Rombongan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung juga berkunjung ke PT Len Industri (Persero) selaku induk perusahaan dari PT SEI untuk melihat pabrikasi pembuatan modul surya karya anak bangsa. Rombongan disambut dan didampingi oleh Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio PT Len Industri (Persero), Linus Andor Mulana Sijabat.
Dalam sambutannya, Erzaldi mengatakan bahwa Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi Sumber Daya Alam yang besar. Dengan potensi tersebut, sangat disayangkan apabila kita tidak mampu mengolah dan mengembangkannya secara mandiri. Kerjasama antara pemerintah dengan perusahaan yang dapat mengolah potensi ini harus segera dilakukan.
Erzaldi juga mengatakan bahwa pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) nantinya akan sangat bermanfaat untuk masyarakat, khususnya pemerataan pembangunan di daerah terpencil dan juga pertumbuhan investasi di Bangka Belitung. PT SEI dapat berkerjasama dalam hal operasi dan manajemennya.
“Dengan adanya perjanjian ini, PT SEI nantinya akan bekerja sama dengan BUMDES dalam hal pengoperasian dan manajemennya,” ujar Erzaldi.
Pengaplikasian EBT di Bangka Belitung nantinya meliputi beberapa sektor, seperti perkebunan dengan pembuatan water pump untuk penyiraman, kelautan dan perikanan dengan pengadaan ice maker, cold storage untuk menyimpan hasil laut nelayan, serta reverse osmosis bagi warga pesisir.
Selain untuk kebutuhan masyarakat, pengaplikasian tekknologi EBT ini juga bermanfaat untuk menyambut pelaksanaan G20 di Indonesia. “G20 juga kebetulan banyak membahas terkait isu energi baru terbarukan/renewable energy. Hal ini sangat cocok untuk kita implementasikan”, Ujar Erzaldi.
Di sisi lain, Bambang Iswanto selaku Direktur Utama PT SEI menyambut baik program Gubernur Kepulauan Bangka Belitung untuk memanfaatkan EBT dan pemanfaatan konservasi energisebagai solusi alternatif dan solusi masa depan. PT SEI siap hadir menjadi investor dan developer dalam program besar ini.
Dengan dijalinnya kerjasama ini, besar harapan kedua pihak untuk turut mewujudkan misi yang telah dicanangkan. Pemprov dengan misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan nilai jual Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan PT SEI dengan misi mengimplementasikan teknologi yang telah tersedia menjadi portofolio yang berhasil dibangun dan diterapkan di masyarakat.
“Teknologinya sudah ada pak. Tinggal bagaimana semua ini bisa untuk diimplementasikan.” Ujar Bambang Iswanto.
Dalam acara ini, turut hadir pula seluruh Direksi PT SEI, Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Kep. Babel Bapak Yanuar S.H., M.H., Kepala Bidang SDA Biro Ekonomi Pembangunan Pemprov Kep. Babel Bapak Heru Widarto, S.T., Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Kep. Babel Bapak Agus Suryadi, Kepala Dinas ESDM Bapak Amir Sahbana, dan Kepala Dinas Sosial dan Pemdes Bapak Hardadi. (***)
Berita Lainnya
Walikota Bandung Resmikan Saung Tenaga Surya Len dan SEI di Taman Tegallega
BANDUNG (19/01) – Plt Walikota Bandung Yana Mulyana bersama Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri (Persero) Indarto Pamoengkas dan Direktur Utama PT SEI Bambang Iswanto meresmikan 5 (lima) unit saung tenaga surya yang dipasang di Taman Tegallega Kota Bandung pada hari Rabu (19/01).
Saung tenaga surya tersebut merupakan bantuan dari PT Len Industri (Persero) dan anak perusahaannya, PT Surya Energi Indotama (SEI) kepada Pemerintah Kota Bandung.
Yana Mulyana dalam sambutannya menjelaskan, “Semangat kebersamaan dan kolaborasi pembiayaan pembangunan saat ini sangat dibutuhkan. Sebagaimana tercantum dalam misi 5 mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif dan terintegrasi, saat inilah kita wujudkan.”
“Atas nama pemerintah Kota Bandung saya mengucapkan terima kasih kepada PT Len Indrustri (Persero) yang telah berkontribusi memberikan bantuan berupa 5 unit saung tenaga surya, untuk Kota Bandung yang bertempat di Taman Tegalega Kota Bandung. Kami mengharapkan momentum ini dapat memotivasi banyak pihak menjadi bagian dari upaya mengatasi masalah yang sedang kita hadapi bersama,” sambungnya.
Indarto Pamoengkas dalam sambutannya mengatakan, “Kami (Len dan SEI) akan memberikan 10 unit saung tenaga surya. Saat ini telah terpasang sebanyak 5 unit di Taman Tegallega, dan 5 unit lainnya akan menyusul.”
Kelima saung tersebar antara lain 2 titik di area Monumen Bandung Lautan Api, 2 titik di Lampions Park, dan 1 titik di area kolam renang Tirta Lega.
“Masing-masing titik saung dalam sehari mampu menghasilkan energi listrik sebesar 408 Watt Hour (WH) yang akan disimpan dalam baterai berkapasitas 700 WH. Energi tersebut digunakan untuk lampu penerangan taman dan dapat dimanfaatkan pengunjung taman melakukan pengisian daya (charging) HP dan alat elektronika lainnya,” ujar Indarto.
Bambang Iswanto mengatakan, “Dengan ditempatkannya saung tenaga surya di taman-taman Kota Bandung tidak saja dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang berkunjung ke taman. Yaitu berupa fasilitas untuk pengisian daya (charging) HP dan alat elektronika lainnya, tempat berteduh dan bersantai, tetapi juga akan menambah keindahan taman kota sekaligus salah satu bentuk edukasi pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Sehingga diharapkan masyarakat semakin tahu, peduli dan akan berusaha untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan dalam kehidupan kesehariannya.”
Menurut Bambang, bagi SEI tentunya menjadi penyemangat untuk terus berkarya nyata menjadikan energi surya dapat dimanfaatkan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat di manapun, kapan pun dan oleh siapa pun.
Kota Bandung dengan julukannya Kota Kembang "Paris van Java" atau Paris dari Jawa termasuk kota wisata yang memiliki banyak taman kota. Taman-taman ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan maupun warga Kota Bandung sebagai tempat hiburan, terutama saat di akhir pekan.
Hal inilah yang mendasari Len dan SEI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung serta Kedinasan terkait berinisiatif memberikan dukungan dengan membuatkan saung tenaga surya untuk dipasang di fasilitas umum taman-taman Kota Bandung.
Saung tenaga surya Len dan SEI merupakan buah karya anak bangsa yang memadukan budaya tanah Priangan, berupa saung sebagai tempat berteduh, dengan teknologi modern berupa energi terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tegallega, Oding mengatakan, “Semoga saung tenaga surya ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya oleh para warga dan pengunjung taman-taman di Kota Bandung, khususnya di Taman Tegallega. Mari kita jaga bersama agar semakin banyak yang dapat merasakan manfaatnya.”
Penggunaan energi fosil secara terus menerus akan mengakibatkan habisnya cadangan energi fosil yang ada. Maka dari itu, sangat perlu dilakukannya dekarbonisasi, beralih menggunakan energi yang terbarukan seperti PLTS.
Dekarbonisasi adalah peralihan penggunaan bahan bakar fosil menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca. Dekarbonisasi dapat dicapai dengan menerapkan teknologi maupun sumber energi rendah karbon, salah satunya energi terbarukan matahari.
Adanya saung tenaga surya ini, walaupun tidak besar diharapkan dapat memberikan edukasi kepada warga tentang dekarbonisasi dan pemanfaatan energi terbarukan tenaga surya, serta dapat membantu Pemerintah Kota Bandung dalam mewujudkan Program Bandung Caang Baranang.
Hadir dalam acara peresmian hari ini yaitu Ketua Forum TJSL Kota Bandung, Binsar P.H. Naipospos, serta perwakilan Kabapelitbang dan Kadis DPKP3 Kota Bandung.